ULANGAN HARIAN TERPROGRAM
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Mata Pelajaran : SASTRA INDONESIA
Kelas/Program : XI/BAHASA
Hari : SABTU
Tanggal : 13 AGUSTUS 2011
Waktu : 60 MENIT
PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT!
Kutipan berikut untuk soal nomor 1 dan 2.
Bacalah kutipan dengan saksama!
"Oo, kau marah, Pak Tua? Ah, sudah tua suka marah-marah!"
"Huss! Apakah kau anggap aku ini pak tuamu?"
"Aku bukan kangmasmul" bentak kakek-kakek itu lagi.
"Oo, iya! Tentunya aku harus memanggilmu mbah, ya! Aku lupa, sungguh. Tapi sehetulnya awal tadi telah aku ingatkan jika aku bersalah. Siapa bersalah wajib diingatkan. Jika tidak demikian? Coba gambarkan, betapa banyak kesalahan yang akan kuperbuat
selanjutnya."
Kakek itu tertunduk. Wajahnya berubah terang. Lalu bicara dengan suara yang tak berdaya. "Betulkah bicaramu? Aku sudah tampak sangat tua?"
"Mengapa?"
"Pantas kau panggil mbah?"
"Hi-hi-hi! Pertanyaanmu itu! Kau sekarang kentara sekali merasa sedih! Mengapa" Apakah karena
umurmu yang lanjut, apa karena tidak tahu bahwa kau sudah tua?"
"Jangan bersenda-gurau, Kenes, aku betul-betul bertanya!"
Tikungan di Dekat Bendungan oleh St. Ismariasita
1. Konflik yang tergambar dalam kutipan cerpen tersebut tentang …
A. Panggilan yang disampaikan kepada kakek dengan kata mbah dan mas
B. Kecemasan tokoh kakek akan ketuaan usianya
C. Ketidakcocokan penggunaan kata sapaan dengan realitas
D. Tokoh kenes menentukan usia seseorang, sudah tua ataukah masih muda
E. Kakek dan kenes memperebutkan sapaan mbah dan mas
2. Watak tokoh Kakek dalam kutipan cerpen tersebut adalah....
A. Pemarah
B. Pendendain
C. Pemalu
D. Penyabar
E. Perasa
3. Suatu cerita dibangun dari beberapa konflik yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, di antara beragam konflik yang terjadi dalam cerita, konflik dapat dibagi ke dalam beberapa jenis. Konflik yang disebabkan adanya perbenturan antara tokoh dengan lingkungan alam disebut........
A. Konflik eksternal
B. Konflik sosial
C. Konflik fisik
D. Konflik batin
E. Konflik internal
4. Peggy memberi gelas itu pada Jim. Dengan wajah berseri-seri Jim menerima gelas itu, Dielus-elusnya gelas itu pelan-pelan pada pipi ktrinya.
"Peggy, tuan-tuan. Hari ini, hari penting. Pedang 'lah kutarik. Dan syiiir, aku putuskan tali kelaziman yang mengekang kemajuan zaman. Tahukah kenapa Amerika makin merosot sebagai negara besar? Karena rakyatnya tidak tahu lagi menjawab kenapa minum kopi pada waktu jam ngopi. Tidak tahu menjawab kenapa orang cuma bisa beli hot dog dan hamburger sejak dari Bowery sampai Upper-Bronx. Orang mengunyah hot dog karena di sebelah kirinya mengunyah hot dog. Orang memamah hamburger karena orang di kanannya memamah hamburger. Beo, Peggy, beo! Monyet, tuan-tuan, dimana-mana monyet! Tapi pagi ini, pedang 'lah kutarpk. Good-bye hot dog, farewell hamberger!
"Secangkir Kopi dan Sepotong Donat" Karya Umar Kayam dalam Sri Sumarah
Amanat dalam penggalan cerpen di atas adalah ....
A. Jangan suka meniru
B. Jangan suka membeo
C. Jadilah orang punya prinsip
D. Jadi orang harus berani mengambil resiko
E. Jangan mudah terbawa kebiasaan orang lain
5. Ketua tim memperhatikan. Sesaat menggeleng-gelengkan kepala, dan aku membayangkan diplomasi anak buah saat melakukan pembebasan. "Oke, apa itu!" katanya.
"Saya sepakat melepaskan tanah saya, yang akan jadi pabrik itu, karena di pabrik itu tidak hanya dibutuhkan kantor, ruang kerja, halaman, dan seterusnya, tapi juga masjid. Dan saya melepas tanah saya karena di areal itu akan ada masjid. Tapi, bahkan para pekerja tak diberi jam istirahat untuk bersembahyang karena itu saya menuntut ....
"Pak," kata ketua tim, "Agama memang perlu dan sangat diperlukan, tapi ada hal lain yang lebih mendesak, yakni perut dan lapangan kerja. Kami mengabaikannya untuk itu. Lagi pula, di berkas ini, Bapak menyatakan setuju dan tanpa catatan apa-apa."
Dari Lelaki Bayangan, Cerpen Beni Setia.
Cerpen tersebut bertema ....
A. Pertentangan antara kebutuhan beribadah dengan kebutuhan bekerja
B. Keperluan pekerja berhadapan dengan keperluan pengusaha
C. Peranan masjid di lingkungan pabrik
D. Masalah keagamaan di kota industri
E. Diplomasi pembebasan tanah
Bacalah kutipan cerpen di bawah ini!
Sebagai tukang sapu pasar, saya tak punya kebiasaan apa-apa untuk mengajar anak-anak itu. Untung, beberapa guru dan mahasiswa datang secara sukarela mengajar anak-anak itu menulis, menyanyi, membaca, dan bercocok tanam. Setiap minggu, anak-anak diminta membaca puisi karangannya sendiri, juga cerpen, esai, dan menyanyikan lagui karya sendiri. Semalam pak Darkin memergoki Nining ada diantara anak-anak itu, ia lalu mencengkeram tangan anak perempuan itu dan menggelandangnya. Serta-merta saya menubruk tubuh Pak Darkin dan kami bergumul, tindih-menindih. Saya yang boleh dikata tak pernah berkelahi, langsung saja terkapar. Sayup-sayup terdengar orang-orang sibuk menolong saya.
Karena gaji yang tak seberapa, saya saya harus cukup cekatan dalam berkelit menghidupi anak-anak itu. Sekitar 15 anak setiap hari paling tidak makan dua kali. Setiap habis gajian, tak ada sisa sama sekali, bahkan digayuti utang disejumlah warung. Syukurlah ada anak yang bisa menyumbang dari pendapatannya mengamen atau memulung. Tapi yang sangat membantu adalah sumbangan para pedagang pasar. Pedagang beras menyumbang beras, pedagang sayur menyumbang sayur. Pedagang ikan menyumbang ikan. Bumbu-bumbu dapur rasanya tak pernah kekurangan.
(Bengawan Solo,Danarto, Kaca Piring hal 145)
6. Watak tokoh Pak Darkin pada kutipan cerpen di atas adalah……………..
A. Mudah emosi, memaksa, kasar
B. Baik hati, emosi, bijaksana
C. Bijaksana, sosial, baik hati
D. Pemarah, dendam, baik hati
E. Kasar, sopan, penolong
7. Isi penggalan cerpen di atas adalah ……….
A. Tokoh saya merupakan seorang penyapu pasar yang suka berkelahi
B. Tokoh saya seorang penyapu pasar yang berjiwa sosial dan peduli pada anak gelandangan
C. Tokoh saya seorang yang suka memanfaatkan anak-anak gelandangan
D. Tokoh saya sebagai penyapu pasar yang menghidupi anak-anak gelandangan
E. Tokoh saya sebagai pimpinan anak gelandangan
8. nilai yang bisa diambil dari penggalan cerpen di atas adalah……………
A. Nilai budaya
B. Nilai agama
C. Nilai sosial
D. Nilai pendidikan
E. Nilai etis
9. Aku membawa sebagian air ke kamar, untuk jambangan bungaku. Ayahku membawa alat-alat bengkel ke rumah. Di pelataran rumahku dipasang sebuah gubug. Alat-alat itu ditaruh di sana. Ayah mulai pulang pada siang hari. Sehabis makan, ia bekerja di bengkel muka rumah, memukul-mukul besi. Seperti dalam bengkel, rumahku menjadi gaduh. Kawan-kawan ayah membantunya, lalu ramailah seluruh rumahku dengan pukulan-pukulan besi. Sekali ayah membawa dinamo dan dung-dung-dung mesin itu memenuhi udara.
Latar yang tampak pada kutipan di atas adalah …..
A. Sebuah bengkel
B. Sebuah gubug
C. Halaman sekolah
D. Halaman kebun
E. Halaman muka rumah yang dijadikan sebuah bengkel
10. Siapa yang membantu ayah dalam kutipan di atas ……
A. Aku
B. Teman-temanku
C. Kawan-kawan ayah
D. Ibu dan aku
E. Ibu dan teman-temanku
11. Latar waktu yang hadir dalam kutipan di atas adalah
A. Subuh
B. Pagi hari
C. Siang hari
D. Sore hari
E. Malam hari
12. Entah mengapa, begitu ibu selega itu berkata mengenai malaikat yang pada suatiu saat akan datang. Saya lupa kata-kata ibu. Saya hanya ingat, ibu selalu berkata baik kepada siapa pun, dan sering sekali ibu memberi nasihat kepada saya untuk meniru perbuatan-perbuatannya. Sebagai anak yang baik, saya selalu menurut.
Pada suatu hari entah umur berapa saya pada waktu itu menyuruh saya untuk pergi, entah kema, “Lupakanlah saya, Haruman, pergilah untuk mencari pengalaman,. Pada waktunya nanti, kamu pasti akan merasa bahwa waktumu untuk kembali kepada saya telah tiba.”
(Mata yang indah, cerpen Pilihan Kompas 2001)
Perwatakan tokoh ibu dalam cerpen tersebut dikemukakan dengan cara .....
A. Dideskripsikan secara langsung oleh pengarang.
B. Melalui dialog antar tokoh.
C. Melalui tingkah laku tokoh-tokoh.
D. Dideskripsikan secara tidak langsung melalui tanggapan tokoh lain.
E. Dideskripsikan secara langsung dan tidak langsung.
13. . . . . .
Dengan berhati-hati supaya jangan terdengar oleh ibunya, diputarnya kunci pintu kaca. Tiba-tiba suara di dalam berhenti mengaji. Ia menjenguk ke dalam. Sunyi saja. Tapi baru saja daun pintu itu ditariknya, terdengar ibunya memanggilnya, ”Ama . . . kemari dulu,” kesal hatinya, ibunya tahu dia mau keluar. Tentu ada lagi nasihatnya yang sudah tidak pada tempatnya lagi. Masakan orang sebesar dia masih dikasih nasihat? Dia hampiri ibunya yang masih di atas tikar sembahyang. Ama berdiri dengan sedih di hadapan ibunya.
”Mandi, makan, dan barulah boleh jalan,” lambat suara ibunya. Manis muka ibunya dilingkari mukenah putih bersih.
. . . .
Sumber: Cerpen ”Anak Revolusi”, M. Balfas.
Tema penggalan cerpen tersebut . . . .
A. Kesehatan
B. Sosial kemasyarakatan
C. Lingkungan
D. Kemanusiaan
E. Pendidikan
14. . . . . .
Aku harus biasa pada dingin malam. Terkadang harus menungguinya sampai penuh menggenang. Tak jarang sampai jauh malam menunggu orang lain pulang dan jika sudah sepi kututuplah lubang air ke sawah lain. Air mengalir ke sawahku semua.
. . . .
Penggalan cerpen tersebut menggambarkan unsur intrinsik . . . .
A. Tema
B. Amanat
C. Alur
D. Perwatakan
E. Setting atau latar
15. Pahami kutipan cerpen berikut!
Kalau begitu mengapa Syarifudin meninggal pada hari kedua, setelah dia disunat? Darah tak banyak keluar dari lukanya. Syarifudin kan juga penurut. Pendiam. Setengah bulan, hampir, dia mengurung diri karena kau mengatakan kelakuan abangnya sehari sebelum disunat itu. Aku tidak percaya jika hanya oleh melompat-lompat dan berkejaran setengah malam penuh. Aku tidak percaya itu. Aku mulai percaya desas-desus itu bahwa kau orang yang tamak. Orang yang kikir. Penghisap. Lintah darat. Inilah ganjarannya! Aku mulai percaya desas-desus itu, tentang dukundukun yang mengilu luka sunatan anak-anak kita. Aku mulai yakin, mereka menaruh racun di pisau dukun-dukun itu.
Kalau benar begitu, apalagi yang sekarang mereka sakitkan hati? Aku telah lama mengubah sikapku. Tiap ada derma, aku sumbang. Tiap kesusahan, aku tolong. Tidak seorang dari mereka yang tidak kuundang dalam pesta tadi malam. Kaulihatkan, tiga teratak itu penuh mereka banjiri. Aku yakin mereka telah menerimaku, memaafkanku.
Panggilan asul, Hamzah Rangkuti
Tema atau pokok masalah yang tersirat dalam penggalan cerita pendek di atas . . .
A. Dampak kekikiran, ketamakan, keangkuhan, dan kesombongan.
B. Kekikiran, ketamakan, keangkuhan, dan kesombongan yang diperbuat dukun.
C. Kesadaran untuk mengubah sikap dari tidak baik menjadi baik.
D. Kepercayaan adanya kematian dikaitkan dengan guna-guna dari dukun.
E. Ganjaran/balasan bagi orang yang kikir, tamak, sombong, dan angkuh.
16. Tokoh utama dalam penggalan cerpen soal no 13 tersebut berwatak . . . .
A. Pendiam
B. Kikir
C. Baik hati
D. Selalu curiga
E. Tamak
17. Langkah cerita yang merupakan susunan konflik-konflik yang di dalamnya mengandung suspense-suspense tertentu untuk mengikat emosi pembaca/ penonton disebut ....
A. Seting
B. Alur
C. Amanat
D. Gaya kepengarangan
E. Point of view
18. Kalau begitu, mengapa Syarifudin meninggal pada hari kedua setelah disunat? Darah. Tak banyak keluar dari lukanya. Syarifudin kan juga penurut. Pendiam. Setengah bulan, hampir, dia mengurung diri karena kau mengatakan kelakuan abangnya sehari sebelum disunat itu. Aku tidak percaya jika hanya oleh melompat-lompat dan bekejaran setengah malam penuh. Aku tidak percaya bahwa aku orang yang tamak. Orang yang kikir. Penghisap. Lintah darat. Inilah ganjarannya! Aku mulai percaya desas-desus itu, tentang dukun-dukun yang mengilu luka sunatan anak-anak kita. Aku mulai yakin, mereka menaruh racun di pisau dukun-dukun itu.
Kalaua benar begitu, apalagi yang mereka sakitkan hati? Aku telah lama mengbah sikapku. Tiap ada derma, aku sumbang. Tiap kesusahan aku tolong, tidak seorang dari mereka yang tidak kuundang dalam pesta tadi malam. Kulihatkan, tiga teratak itu penuh mereka banjiri. Aku yakin mereka telah menerimaku, memaafkanku.
(“Panggilan Rasul”, Hamzad Rangkuti)
Tema/pokok masalah yang tersirat dalam penggalan cerpen di atass adalah ....
A. Dampak kekikiran, ketamakan, keangkuhan, dan kesombongan.
B. Kekikiran, ketamakan, keangkuhan, dan kesombongan yang diperbuat dukun.
C. Kesadaran untuk mengubah sikap, dari tidak baik menjadi baik.
D. Kepercayaan adanya kematian dikaitkan dengan guna-guna dari dukun.
E. Ganjaran/balasan bagi orang yang kikir, tamak, sombong, dan angkuh.
19. Waktu bangun pagi-pagi, Noerdin merasa badannya kurang enak. Sehari itu, ia tidak bekerja dan panasnya agak tinggi. Malamnya makin bertambah juga panasnya, dan ia pun sudah igau-igauan. Lain tidak, yang disebut ialah Rukmini juga.
Besoknya, demamnya agak turun sedikit, tetapi bukan main rindunya hendak bertemu Rukmini. Dengan tidak malu lagi, disuruhnya jemput Rukmini hari itu juga dengan autonya.
(Darah muda , Andinegoro)
Sudut pandang pengarang yang digunakan dalam kutipan di atas adalah ...
A. Orang pertama sebagai tokoh utama
B. Orang pertama tokoh sampingan
C. Orang ketiga tokoh utama
D. Orang kedua orang pertama
E. Orang pertama dan orang ketiga.
20. Bacalah penggalan cerpen berikut!
Ibu sedang bercerita tentang penembakan dan saudara-saudaraku yang hilang, tetapi aku tidak bisa mendengarkan karena aku sedang meniupkan seruling dengan perasaan yang rawanyang menggerakan kenyataan ke dalam diriku yang begitu kosong sehingga setiap kota yang mengalir bergaung tanpa perbedaan tanpa keinginan tanpa keinginan tanpa impian sampai kenangan tercetak di atass piring itu tersayat bersama daging-daging hewan yang dimakan setengah matang atas nama peradaban yang begitu kelabu seperti kabut pagi itu mendekapku dalam dingin yang mengeluarkan bisikan seperti rintihan berkepanjangan.
(Saksi Mata, Seno Gumirah Ajidarma)
Watrak tokoh aku dalam penggalan cerpen di atas adalah .....
A. Jujur baik hati
B. Pendengki
C. Pendendam
D. Pemarah
E. Optimistis, pengertian
21. Bacalah penggalan cerita “mutiara di tengah sawah” berikut!
Tiba-tiba, jantungku gemetar karena sadar akan tujuan pembicaraannya bahwa dia sebagai orang dewasa tidak bisa ditipu dan dibohongi. Pastilah sekarang bagiku dia sungguh-sungguh mencurigai aku bahwa akulah yang mencuri cincin itu.
(Mutiara di Tengah Sawah, Gerson Poyk)
Konflik yang terjadi pada tokoh “aku” adalah konflik .....
A. Aku dengan cincin
B. Aku dengan dia
C. Aku dengan lingkungan
D. Aku dengan orang dewasa
E. Aku dengan diri sendiri
22. Berikut ini merupakan hal-hal yang dapat anda lakukan sebelum menulis cerpen, kecuali .....
A. mencari dan menentukan tema
B. Menentukan tokoh yang akan dipakai
B. Mengambil tema dari kehidupan sehari-hari
D. Menulis tanpa mempunyai tema yang jelas
E. Merancang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi
23. Jika kita membuat cerpen berdasarkan pengalaman diri sendiri, maka sudut pandang yang bisa kita gunakan adalah ....
A. Orang pertama sebagai tokoh utama
B. Orang pertama sebagai tokoh peninjau
C. Orang ketiga sebagai tokoh utama
D. Orang ketiga sebagai tokoh peninjau
E. Orang kedua sebagai tokoh utama
24. "Pak Gi benar-benar seorang pejuang yang tak pernah melupakan cita-citanya."
"Cita-cita yang mana, Bu?"
"Bahwa yang tak kalah penting dengan perang melawan penjajahan adalah perjuangan melawan kemiskinan dan kebodohan. Lha ini semua kan bukti keberhasilan beliau melawan kemiskinan?"
"Ibu sendiri kenapa tidak mengikuti jejak Pak Gi?"
"Sebagai mantan bagian dapur umum saya tetap berjuang terus, Iho!
Kado Istimewa, Jujur Prananto
Penggambaran watak Pak Gi yang diungkapkan pengarang pada kutipan di atas melalui ....
A. Ciri-ciri fisik tokoh
B. Lingkungan sekitar tokoh
C. Perbincangan tokoh lain
D. Perasaan tokoh
E. Reaksi tokoh-tokoh lain
25. "Kau punya anak, punya istri. Dari itu kau punya pegangan hidup, punya tujuan minimal. Tapi yang terpenting kau punya tangan. Hingga kau dapat mencapai apa saja yang kau maui. Sebagai suami, sebagai ayah, sebagai lelaki, sebagai manusia juga, seperti yang kita omongkan dulu, kau , dapat mencapai sesuatu yang kauinginkan. Alangkah indahnya hidup ini, kalau kita mampu berbuat apa yang kita inginkan. Tapi kini aku tentu saja tak dapat berbuat apa yang kuinginkan. Masa mudaku habis sudah ditelan kebuntungan ini.
" Dan tangan itu diturunkannya lagi. Dia memandang lebih jauh melampaui balik gunung dari mana angin meniup. Kala itu aku ingin mengatakan sesuatu kepadanya. Sebuah ucapan yang indah dan memberi semangat seperti dulu sering kuucapkan, untuk anak buahku di front Barat. Tapi bagaimana aku dapat mengatakan, kalau semangat itu sendiri telah kulemparkan jauh-jauh pada suatu ketika.
Gambaran watak tokoh dalam cerpen tersebut adalah....
A. Seorang lelaki yang bijaksana
B. Seorang ayah yang hanya pasrah pada nasib
C. Kecenderungan seseorang akan pasrah apabila dilanda musibah
D. Laki-laki tidakbertanggungjawab
E. Tokoh yang tjdak ingin peduli dengan keluarganya
26. "Memesan tulisan di papan itu mahal!" akhirnya Salijan .teringat lagi kepraktisannya da-lam keuangan. harga papan, ongkos pengecatan, tulisan - ah, sepuluh ribu sendiri habis ke situ! Tentulah suaminya tidak akan setuju. Jumlah itu besar, lebih baik ditambahkan ke tabungan guna mengurus sertifikat baru tanah yang masih mereka miliki. Demikian sukar, berbelit, dan mahal untuk mendapatkan surat-surat tersebut, kata Samijo. Dan katanya lagi semakin lama akan menjadi se-makin mahal, pegawai di kantor-kantor pemerin-tah akan minta jasa lebih besar lagi. Jadi, penge-luaran yang bukan untuk makan, pakaian lebaran, dan kesehatan, harus dihindari....
(Terampil Berbahasa Indoensia 1)
Amanat penggalan cerpen di atas adalah ....
A. Memesan tulisan itu mahal.
B. Orang perlu menghemat uangnya
C. Biaya mengurus surat tanah .itu mahal
D. Kita harus segera mengurus surat tanah
E. Petugas di kantor pemerintah sering minta uang jasa
27. "Saya yakin Anda akan puas dengannya," kata nya, "Dia telah kami pilih sesuai dengan persyaratan komputer. Tidak ada yang melebihinya dari seratus sepuluh juta wanita yang memenuhi syarat di Amerika Serikat sebagai istri Anda. Kami memilih berdasarkan suku, agama, etnik, dan latar belakang regional...,."
Masalah yang kebetulan memiliki kesamaan dengan sebagian budaya Indonesia yang tersirat dalam penggalan cerpen tersebut adalah ....
A. Sebagian laki-laki menggunakan jasa perantara untuk berkenalan dengan seorang gadis.
B. Seorang perempuan idaman harus memenuhi persyaratan komputer.
C. Pemilihan calon istri ditinjau dari suku, agama, etnik, dan latar belakang regional.
D. Perantara mempertemukan pria dan wanita secara langsung di suatu kantor.
E. Seorang laki-laki rela duduk berlama-lama menunggu kenalan baru.
28. Percakapan itu lancar, mengiringi gerak dan sentuhan bidan yang pasti dan ahli memeriksa payudara pasien, pernafasan, mata, tenggorokan. Kemudian mencuci tangan, mengenakan pelindung dari karet.
"Anaknya berapa, Bu?"
"Lima."
"Wah, sudah banyak! Mengikuti Ka-Be atau tidak?" Pasten itu tidak segera menyahut. Lalu berkata sambil membuang pandang.
"Suami saya tidak mau. "
"Euh!" bidan mengeluarkan bunyi sesa/an. "Ya, dia sih enak saja! Ibu yang cape!" Ditanya umur, rumah, nama anak-anaknya. Tiba-tiba bidan itu memandangi wajah pasiennya lagi, seakan-akan mencari satu pengenalan. Ya, benar! Pasien ini sudah pernah diperiksanya. Entah berapa kali. Barang kali setiap kali beranak!
Permasalahan dalam penggalan cerita di atas adalah
A. Agar setiap bidan tidak selalu membicarakan masalah pribadi pada saat bertugas
B. Agar setiap bidan tidak bertanya tentang jumlah anak pasiennya
C. Agar setiap orang tidak memandang rendah kehidupan orang lain
D. Agar setiap ibu merencanakan dan membatasi kehamilannya dengan mengikuti kb
E. Agar setiap bidan bersikap ramah, sopan, dan bertindak sesuai dengan tugasnya
29. Aku membaca tulisan yang berjudul "Psychology " Ia tampak malu, menghindari pertanyaan, tanpa kata terucap, tipe seorang Ibu yang'baik.
"Aku suka kau tidak merokok atau tidak minum minuman keras.
"Itu tidak bisa dikatakan jelek."
"Yah, mungkin aku lupa menghentikannya" Aku berharap ia tidak memikirkan hal itu Jodoh yang, Sempurna
Nilai budaya yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia dalam penggalan cerpen terjemahan di atas adalah ….
A. membaca buku
B. merokok di depan orang
C. minum-minuman keras sambil merokok
D. merokok sambil berbicara
E. merasa malu
30. "Nama Anda siapa tadi?'' tanya Bidan.
"BuSally."
"Nama kepanjangannya!" ulangBidang. Perempuan itu sekali lagi menghindari pandang Bu Bidan, menjawab lirih "Saliyem."
"Oooo Allaaah!" hanya itu diucapkan Bu Bidari. Dicarinya lagi kartunya!" Namanya Saliyem! Siapa nama suaminya? " Dan sebelum pasien itu memberi jawaban, pembantu perawat menambahkan "Nama lengkap. Nama aslinya." Bu Bidan merasa perlu menjelaskan lebih terang.
"Nama desa, nama yang dibawa dari desa!"
"Samijo," suara pasien itu tetap perlahan.
"Sekarang siapa namanya? Nama kota?" Bu Bidan bertanya. Tanpa mengenali nada ejekan atau sindirah dari Bu Bidan, perempuan yang terbaring di tempat pemeriksaan menyahut "Pak Sammi."
"Mengapa mulutnya begitu rapat? Apa Ibu tahu caranya menulis? Dengdn huruf em dua atau bagaimana? " Bidan itu mendesak lagi.
"Saya tidak bisa menulis, Bu. Tapi katanya memang pakai huruf em dua." Bidan dan pembantu perawat saling memandang, masing-masing niengulum senyum.
"Kalau begitu, Sally itu el-nya juga dua?" tanya perawat.
"Ya, Bu" katanya begitu.
"Katanya,, katanya, siapa to itu yang mengatakan
"To, anak-anak sekolah, orang-orang pandai yang datang ke warung saya, Bu"
Sifat tokoh Bu Sally yang tergambar dalam penggalan cerpen di atas adalah ....
A. Lugu
B. Lucu
C. Bodoh
D. Penurut
E. Penyabar
31. “Aku tidak meminta yang bukan-bukan, Sukri. Kemiskinan telah membikin aku terbiasa untuk menerima apa adanya. Kau tidak usah memikirkan kado. Dirimu adalah kado perkawinanku yang berharga. Ambillah aku, Sukri. Sebagai istrimuaku telah bahagia. Jangan pikirkan kado yang tidak-tidak.”
Watak tokoh aku dalam penggalan cerita di atas adalah
A. Penurut dan sabar
B. Sabar dan setia
C. Setia dan jujur
D. Lugas dan setia
E. Jujur dan lugas
32. Aku pulang. Perasaanku tak menentu. Aku pergi tidur. Perasaanku tak karuan. Dan aku tak tertidur. Aku memejamkan mata. Harman ada dalam kepala. Mengapa aku takdapat melenyapkan dia dan memandang dirinya tanpa arti? Mengapa sedih hatiku melihatnya bercanda dengan gadis lain? Aku merasa seperti seorang diri dan terpencil. Sendiri dan dilupakan. Sendiri dan tak punya arti. Tak punya arti sama sekali bagi Harman. (Astiti Rahayu, karya Iskasiah Sutanto).
Jenis latar pada penggalan novel di atas adalah …
A. Suasana
B. daerah
C. Ruang
D. keadaan batin
E. waktu
33. “Sekali lagi, risikonya tinggi. Kau boleh coret namaku dari kontrak ini kalau mau terus!” Ia menyebut dia “kau”. Rosano menatap tajam-tajam, mencoba mewngendalikan diri. “Oke!” katanya setelah mengontrol nafasnya. “Saya coret nama kamu. Akan saya laporkan itu pada Seismoclypse sebagai permintaan kamu sendiri.” (Saman karya Ayu Utami).
Watak tokoh Rosano dilukiskan melalui …
A. Apa yang diperbuatnya D. Ucapan-ucapannya
B. Penggambaran fisik tokoh E. Pikiran-pikirannya
C. Penerangan langsung pengarang
34. Beberapa hari kemudian aku tertarik pada seorang guru. Frits namanya. Orangnya bertipe piknis dan celoteh sekali. Celotehnya kadang-kadang bernada mengejek tetapi kalau dia diejek, dia takkan marah melainkan mengubahnya menjadi kelakar yang bertele-tele. (Sang Guru, Gerson Poyk).
Watak tokoh Frits dalam penggalan di atas dilukiskan melalui …
A. Tingkah lakunya D. Kondisi fisiknya
B. Cerita langsung pengarang E. Tuturan pelaku lain
C. Cerita orang-orang di sekitarnya
35. Yang dapat membedakan cerita pendek dan novel adalah ….
A. Masalah jenis karangan D. Masalah digresi dalam karangan
B. Masalah kesan yang ditimbulkan E. Masalah sifat karangan
C. Masalah bentuk karangan
Semoga sukses
000000=====000000
ssT`
Tidak ada komentar:
Posting Komentar