TEKS EKSEMPLUM
Teks eksmplum
adalah jenis teks rekaan yang berisi insiden yang menurut partisipannya tidak
perlu terjadi. Secara pribadi, partisipan menginginkan insiden itu dapat
diatasi, tatapi ia tidak dapat berbuat apa-apa.
Apa Exemplum ?
Exemplum adalah jenis genre cerita, yang berkaitan dengan insiden yang di dalamnya terdapat beberapa hal menjadi insiden. Insiden yang terjadi dijadikan bahan untuk menarik sebuah kesimpulan tentang nilai-nilai atau pelajaran oleh pembaca. Teks eksemplum intinya tidak terletak pada cerita yang ada dalam teks tetapi terdapat dalam nilai atau pelajaran yang disampaikan melalui ilustrasi cerita yang disampaikan.
Apa Exemplum ?
Exemplum adalah jenis genre cerita, yang berkaitan dengan insiden yang di dalamnya terdapat beberapa hal menjadi insiden. Insiden yang terjadi dijadikan bahan untuk menarik sebuah kesimpulan tentang nilai-nilai atau pelajaran oleh pembaca. Teks eksemplum intinya tidak terletak pada cerita yang ada dalam teks tetapi terdapat dalam nilai atau pelajaran yang disampaikan melalui ilustrasi cerita yang disampaikan.
Struktur teksnya adalah :
1.
Abstrak
2.
Orientasi
3.
Insiden
4.
Interpretasi
5.
Koda
1. Menggunakan
bahasa naratif
2.
Menunjukkan
urutan peristiwa yang jelas
3.
Menghadirkan
diri penulis (kita, aku) yang ada dalam interpretasi dan koda
3.
Ini biasanya
menggunakan proses material dan tindakan untuk mengeksplorasi insiden .
4.
Menggunakan
proses relasional untuk mengeksplorasi penilaian .
5.
Menggunakan
referensi teks dan hubungan leksikal untuk menunjuk ke nilai-nilai yang
disarankan oleh peristiwa .
Contoh teks eksemplum :
Teks
|
Keterangan
|
Orang tak dikenal
|
Judul
|
Niat
baik tidak selalu bersambut baik. Kadang, niat baik justru mencelakan diri
kita sendiri. Kerenanya, pada saat tertentu kita perlu waspada terhadap niat
baik yang akan kita lakukan.
|
Absatrak
|
Aku punya pengalaman yang mengerikan pekan lalu. Minggu lalu, aku pergi ke sebuah desa kecil
di selatan Jawa Barat. Aku sedang menuju ke kota berikutnya. Dalam
perjalanan, seorang pemudan melambai padaku. Aku menghentikan mobilku dan dia
meminta untuk tumpangan.
|
Orientasi
|
Begitu dia masuk ke mobil, aku mengucapkan selamat pagi kepadanya
dalam Bahasa Jawa dan dia menjawab dalam bahasa yang sama. Tiba-tiba, ia
mengambil pisau dari sakunya. Secepat
kilat dia langsung menodongkan pisaunya yang putih tajam ke leherku.
Aku sangat takut. Lalu, ia meminta aku untuk memberinya uang. Aku
memberinya segera. Setelah itu, dia memintaku untuk menghentikan mobil dan
dia pun keluar.
|
Insiden
|
Aku berterima kasih kepada Tuhan kerana menyelamatkanku waktu
itu. Sekarang, aku menyadari bahwa
jika kita membantu orang lain, kita harus berhati-hati. Hal yang aneh jika
kita memberikan tumpangan kepada seseorang di jalan. Padahal kita tidak tahu
dan belum pernah bertemu sebelumnya. Hal ini sangat berbahaya bagi kita.
Mungkin, ia akan menyakiti kita atau meminta uang. Dari kejadian itu, aku belajar untuk
berhati-hati.
|
Interpretasi
|
Peristiwa
di atas memberika pelajaran bahwa kita harus lebih berhati-hati dengan orang
yang kita nilai baik belum tentu orang itu baik. Selektif dalam menilai orang
dan melakukan tindakan harus selalu kita lakukan. Ibarat pribahasa kita harus
hati-hati dengan “serigala berbulu
domba” .
|
Koda
|