2011 –
2012
Pilihlah Jawaban Yang
Paling Tepat!
1. Ini hikayat cerita orang dahulu. Sekali
peristiwa Allah Subhanau wa ta’ala, menunjukkan kejayaannya kepada hamba-Nya,
maka adalah seorang miskin laki bini berjalan mencari rezekinya berkeliling
negeri Antah Barantah. Adapun nama raja di dalam negeri itu Maharaja Indera
Dewa namanya, terlalu amat besar kerajaan baginda itu, beberapa raja –raja di
tanah dewa itu takluk kepada baginda pada tiap-tiap tahun.
Jika kalimat hikayat di atas diubah dengan bahasa cerpen, kalimatnya adalah...
A. Adapun nama rajanya Maharaja Indera Dewa.
B. Terlalu amat besarnya kerajaan Maharaja Indera Bangsawan.
C. Suami istri itu berjalan mencari rezekinya berkeliling negeri Antah Berantah.
D. Beberapa raja di tanah dewa itu takluk pada kekuasaan Raja.
E. Sekali peristiwa Allah Subhanau wa ta’ala menunjukkan kepada hamba-Nya.
Jika kalimat hikayat di atas diubah dengan bahasa cerpen, kalimatnya adalah...
A. Adapun nama rajanya Maharaja Indera Dewa.
B. Terlalu amat besarnya kerajaan Maharaja Indera Bangsawan.
C. Suami istri itu berjalan mencari rezekinya berkeliling negeri Antah Berantah.
D. Beberapa raja di tanah dewa itu takluk pada kekuasaan Raja.
E. Sekali peristiwa Allah Subhanau wa ta’ala menunjukkan kepada hamba-Nya.
2. . Kapuk
randu Kapuk randu!
Selembut tudung cendawan
Kuncup-kuncup di hatiku
Pada mengembang bemekaran
Kuncup-kuncup di hatiku
Pada mengembang bemekaran
Pencitraan puisi tersebut adalah….
A. Penciuman C. Pendengaran E.Pemikiran
B. Perasaan D. Penglihatan
A. Penciuman C. Pendengaran E.Pemikiran
B. Perasaan D. Penglihatan
3. Kepada
peminta-minta
Baik baik aku akan menghadap Dia
Di jauhkan diri dari segala dosa
Tapi jangan tentang lagi aku
Nanti darah kau jadi beku
Di jauhkan diri dari segala dosa
Tapi jangan tentang lagi aku
Nanti darah kau jadi beku
Chairil Anwar
Karya Sastra tesebut termasuk periode….
A. 45 C. 20 E. 70
B. 30 D. 66
A. 45 C. 20 E. 70
B. 30 D. 66
4. Sambil duduk menekuk lutut, Murni
mempersiapkan diri untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan. Seorang wartawan duduk
di kursi, menghadapi dirinya meski itu bukan untuk pertama kali ia
diwawancarai, tetapi Murni perlu mengumpulkan keberaniannya. Hatinya berharap,
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan nanti mudah-mudahan masih sama dengan
pertanyaan-pertanyaan yang sering ia terima dari setiap laki-laki-tamu wisma
tempat ia tinggal selama ini.
“Berita Kemarau” Oleh Agnes Yani Sarjono
Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam cerita
adalah….
A. Orang ketiga C.
Orang pertama E.
Orang kedua dan ketiga
B. Orang kedua D.
Orang kesatu dan kedua
5. Aku duduk di depan bersama Pak Kusir,
ibu dan bapak duduk di bak belakang menghadap ke belakang. Menarik sekali
pemandangan di sini Beberapa semak-semak perdu di balik jurang yang hitam
berpuntuk-puntuk gelap masih asing bagiku.
“Hati
Ibunda” Oleh
Bambang Indra Basuki
Unsur intrinsik kutipan cerpen tersebut adalah….
A. Tema C. Latar E.
Majas
B. Alur D.
Watak
6. Perempuan itu di kenal sebagai seorang yang
eksentrik, cepat naik darah, buas, kasar, dan tukang khayal nomor satu.
Sehingga segala umpatan dan cacian dirasa halal ditujukan kepadanya. Berikut
gunjingan dan pandangan dengan sudut mata. Tapi semua ini belumlah membuat
kalang kabut perusahaan di mana ia bekerja. Orang masih bisa menerima dengan
semacam kegelisahan dan rasa yang tak menentu saja.
“Eksentrik” Oleh Asnelly Luthan
Unsur intrinsik cerpen tersebut adalah…..
A. Alur C.
Latar E.
Gaya bercerita
B. Tema D. Perwatakan
Perhatikan kutipan berikut!
Pikiran yang demikian, acapkali
timbul pula dalam hatiku. Memang pangkat itu aku sukai dan harus dijaga benar –
benar, supaya jangan bercacat nama. Tetapi janganlah hendaknya karena itu,
berubah kelakuan adat dan pikiran. Coba kau pikirkan ! Aku dan Rukiah
saudaranya dan kemenakannya yang perempuan jadi tanggungannya. Tetapi tiada
dijaga, tiada dikunjung-kunjungi dan tiada dilihat-lihatnya, apalagi
dibelanjainya ; pendeknya tiada dimudahkannya. Hanya anak dan istrinya itu saja yang dijaga
dipelihara dan dikarenakannya.
“Siti
Nurbaya” Karya Marah Rusli
7. Penggalan cerita di atas temasuk
karya sastra utama periode 1920 ( Balai Pustaka) karena…..
A. Bertemu pendidikan
B. Membahas problem masyarakat
C. Memperlihatkan emansipasi
D. Realita kehidupan
E. Bebicara adat istiadat
8. Prabawati beberapa hari tinggal bersedih
karena kepergian suaminya untuk mencari nafkah. Tetapi, sahabat-sahabatnya membujuknya
dengan menyuruhnya mencari seorang kekasih. Prabawati menetapkan untuk mencoba
berbuat demikian lalu berhiaslah ia. Burung bayan betina mencoba mencegah
perbuatan itu dengan memperlihatkan betapa salahnya kelakuan demikian dan
dengan menempelkannya. Tetapi, hasilnya ia hampir dipatahkan lehernya oleh
Prabawati. Untunglah ia dapat lari menghindarkannya.
Pesan moral yang tersirat dari penggalan cerita di
atas adalah....
A. Jangan turuti bujukan menyesatkan.
B. Sayangilah binatang piaraan Anda.
C. Jangan menyakiti pihak yang mau
memperingatkan kesalahan kita.
D. Jadilah seorang suami yang mau bekerja keras.
E. Bersabarlah dengan siapapu
Bacalah dengan seksama!
“Selamat pagi Singapura!” teriakku
sambil merentangkan kedua lengan dan menjulurkan kepala ke luar jendela. Fiuh,
segar juga udara pagi ini. Kucoba menjulurkan kepala lebih ke luar, tetapi
seram. Ini tingkat dua belas, kalau terjatuh aku mungkin sudah jadi bubur. Ah, sebenarnya pagi itu sama
seperti pagi kemarin. Kemarinnya lagi, dan kemarin dulu. Pagi ini nenek di
gedung seberang kembali tertawa lebar memamerkan gigi ompongnya. Ternyata
setiap hari jadwal menengok jendela nenek itu sama denganku.
(Novel Jendela-jendela, Fira Basuki)
9. Pendeskripsian watak tokoh “aku”
yang digunakan pengarang dalam penggalan novel tersebut diketahui melalui ....
A. Dialog antar tokoh
B. Pikiran tokoh
C. Uraian langsung dari tokoh
D. Lingkungan tokoh
E. Tanggapan tokoh lain
10.
Bacalah kutipan cerpen berikut dengan
saksama!
Ketika
Bu Bidan datang dan masuk ke ruang pemeriksaan, perawat pembantu sedang
berhadapan dengan seorang pasien.
“Betul Anda pernah kemari? Tanya perawat itu sambil mencari
kartu di kotak yang padat berisi deretan kertas tebal.
“Betul, Bu!
“Yang terakhir kapan?” Perempuan di bangku tampak berpikir.
Sejak anak saya yang kecil itu!” berhenti sebentar, lalu menambahkan
“Sekarang sudah lima tahun umurnya.”
“Anak lahir, sesudah itu masih periksa tidak?
“Masih. Lalu kami pulang ke desa. Dua tahun atau kurang sedikit.
Warung
Bu Sally, Nh. Dini
|
Amanat yang tersirat dalam kutipan cerpen tersebut adalah ....
A. Pasien harus memberikan identitas yang jelas
B. Perawat harus teliti dalam mencatat identitas pasien
C. Pasien harus memiliki kartu berobat
D. Pasien harus memberi keterangan yang jelas
E. Pasien jangan terlalu lama kalau berobat
11.
Kemudian
Pak Balam membuka matanya dan memandang mencari muka Wak Katok. Ketika
pandangan mereka bertaut. Pak Balam berkata kepada Wak Katok. “Akuilah
dosa-dosamu, Wak Katok, dan sujudlah ke hadirat Tuhan. Mintalah ampun kepada
Tuhan Yang Maha Penyayang dan Maha Pengampun, akuilah dosa-dosamu, juga supaya
kalian dapat selamat keluar dari rimba ini, jauh dari bahaya yang dibawa
hariman ... biarlah aku yang jadi korban ...”
Nilai-nilai
yang terkandung dalam kutipan novel tersebut adalah ....
A.
Menasihati orang-orang yang telah berbuat kejahatan
B. Melakukan tobat dan meminta ampun atas dosa-dosa
C.
Meminta ampun kepada tuhan dengan cara selalu bersujud
D.
Mengakui kesalahan dan dosa-dosa yang dilakukan
E. Berbicara dengan membuka mata dan
memandang lawan bicara
12.
Bacalah kutipan drama berikut dengan saksama!
Tina : Tuhan menakdirkan semua nasib manusia. Kita hanya
menjalani
Ibu : Nah, pikiran begitu
itulah yang tak kusuka. Kau sudah Ditakdirkan Tuhan punya suami buta, tak adakah
niatmu, tidak adakah usahamu untuk mengubah takdir itu? Sebab takdir itu baru
jatuh setelah manusia berusaha.Tina, kau bukan anakku jika kau tidak berani
melawan takdir yang pahit.
Tina : Aku sudah berusaha. Abas juga sudah. Aku sudah berusaha,
dan inilah hasilnya. Kami dapat membelanjai diri untuk hidup sehari-hari.
|
Konflik yang terjadi antara Tina dan Ibu adalah ....
A. Perbedaan pandangan mengenai takdir
B. Usaha melawan takdir
C. Nasib merupakan takdir
D. Perbedaan takdir manusia
E. Pasrah menjalani takdir
13.
Cermati kutipan puisi berikut dengan saksama!
DIPONEGORO
Di masa pembangunan
ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum jadi
api
Di depan sekali
tuan menanti
Tak gentar, lawan
banyaknya seratus kali
Pedang di kanan,
keris di kiri
Berselempang semangat
yang tidak bisa mati
...
Chairil
Anwar
|
Tema
kutipan puisi di atas adalah ....
A.
Pembangunan
B.
Peperangan
C.
Keteladanan
D. Kepahlawanan
E.
Kepemimpinan
14.
Bacalah kutipan cerpen berikut dengan saksama!
“Oo, kau marah, Pak
Tua? Ah, sudah tua suka marah-marah!”
“Husss! Apakah kau
anggap aku ini pak tuamu?”
“Aku bukan kangmasmu!”
bentak kakek-kakek itu lagi.
“Oo, iya! Tentunya
aku harus memanggil Mbah, ya! Aku lupa, sungguh. Tapi
sebetulnya awal
tadi telah aku ingatkan jika aku bersalah. Siapa bersalah wajib diingatkan.
Jika tidak demikian coba gambarkan, betapa banyak kesalahan yang akan
kuperbuat selanjutnya.”
Kakek
itu tertunduk. Wajahnya berubah terang lalu bicara dengan suara yang tak
berdaya. “Betulkah bicaramu? Aku sudah tampak sangat tua?”
“Mengapa?”
“Pantaskah
panggil mbah?”
“Hi-hi-hi!
Pernyataanmu itu! Kau sekarang kentara sekali merasa sedih!
Mengapa? Apakah
karena umurnya yang lanjut, apa karena tidak tahu bahwa
kau sudah tua?”
“Jangan
bersenda gurau, Kenes, aku betul-betul bertanya!”
Tikungan di Dekat
Bendungan,
St. Ismariasita
|
Watak
tokoh dalam kutipan cerpen tersebut adalah ....
A.
Pemarah
B.
Pendendam
C.
Pemalu
D.
Penyabar
E. Perasa
15. Cermati kutipan puisi berikut dengan saksama!
Andai esok tak ada lagi mentari
Arah langkah terhenti seketika
Langit berubah warna kelabu
...
Bunga-bunga mendadak layu
|
Kalimat yang bermajas yang tepat untuk melengkapi
bagian rumpang puisi tersebut adalah ...
A. Gerimis pun mulai reda lagi.
B. Udara dingin sekali.
C. Angin dan embun pagi berhenti menyapa.
D. Tanpa lentera akan gelap sekali.
E. Pembawa berita
bercerita.
16. Cermati kutipan data buku berikut dengan saksama!
Novel layar Terkembang membuka
nuansa baru pada zamannya. Sutan TakdirAlisyahbana membawa pembaruan di
bidang masalah yang diungkapkan. Wanita zaman sebelumnya adalah pengabdi
dalam keluarga yang bertanggung jawab kepada rumah tangga alias penunggu
rumah. Namun Sutan Takdir Alisyahbana menampilkan kedudukan wanita setara
dengan pria bekerja, aktif di luar rumah dan memajukan kaumnya yang
diwakilkan tokoh Tuti. Tokoh ini sebagai teladan di masa sekarang dan para
pelajar (tokoh masa depan).
|
Berdasarkan data buku tersebut, jika
disusun menjadi kalimat resensi yang menunjukkan keunggulan novel adalah ...
A. Wajarlah novel layar terkembang wajib
dibaca oleh siswa.
B. Memang sepantasnya novel ini mendapat
penghargaan dari dunia pendidikan.
C. Masalah perjuangan emansipasi wanitalah
yang membawa novel ini wajib dikenal di dunia pendidikan.
D. Sutan takdir alisyahbana seorang yang
ahli mengemukakan permasalahan dalam dunia pendidikan.
E. Memang masih jarang novel yang membahas
emansipasi wanita dan perjuangan kaum wanita.
17. Perhatikan ilustrasi berikut dengan saksama!
Hampir lima
tahun kakak bekerja di perusahaan itu. Kakak menempati posisi yang cukup
menentukan. Ia pun sering mendapat kepercayaan besa dari atasannya. Namun
musibah datang tak terduga. Akibat kecelakaan lalu lintas, kakak menjadi
lumpuh. Jangankan untuk pergi kekantor, sekadar untuk keperluan ke kamar mandi
ia pun harus dipapah. Tidak lama setelah kejadian itu, kakak dipecat dari
perusahaannya. Tak ada tanda jasa ataupun kata terima kasih untuk kakak dari
perusahaan itu.
Peribahasa yang sesuai dengan ilustrasi tersebut
adalah ...
A. Seperti api dalam sekam.
B. Besar pasak daripada tiang.
C. Habis manis sepah dibuang.
D. Bunga gugur putik pun gugur.
E. Tak ada gading yang tak retak.
18. Cermati kutipan cerpen berikut dengan saksama!
Semakin dekat ke kota kecamatan, semakin seru diskusi
mereka. Hamparan sawah yang siap ditanami dengan air yang melimpah dari saluran
irigasi, tidak menjadi bahan perbincangan mereka. Bahkan ketika berpapasan dengan
orang-orang yang dikenalnya, mereka tak benar-benar menyapa. Paling-paling
cukup dengan hanya saling mengacungkan tangan salah seorang dari mereka kembali
berseru,
“Siapa yang sudah mengenal camat baru itu?
“Ah, itu soal gampang. Kita tanya saja nanti di sana.”
Latar yang tergambar dalam kutipan cerpen tersebut
adalah ….
A. Di kecamatan
B. Di pesawat
C. Di perjalanan
D. Di daerah irigasi
E. Di pedesaan7
19.
Hal-hal di bawah ini selalu terdapat dalam sebuah
cerita pendek, kecuali ....
A. Hanya ada satu peristiwa
B. Hanya ada satu kesan yang timbul di hati pembaca
C. Hanya ada satu pelaku saja
D. Merupakan satu kesatuan bentuk yang utuh
dan lengkap
E. Yang diceritakan dari awal sampai akhir hanya hal
yang penting-penting saja
20.
Drama berbeda
dengan puisi atau karya sastra lain, dilihat dari cara penyajiannya. Drama
menggunakan cara penyajian dengan ....
A. Pementasan C. Pendengaran E. Mengamati
B. Pembacaan D.
Menyanyikan
21.
1.
Tokoh utama
2. Antagonis
3. Protagonis
4. Figuran
5. Tokoh pembantu
6. Tritagonis
Klasifikasi penokohan dalam sebuah cerita yang
berdasarkan peranannya dalam jalan cerita dibagi ke dalam beberapa jenis
berikut yang benar adalah ..............
A. 1,2,3 C.
1,5,6 E. 2,3,6
B. 1,4,5 D.
2,4,5
22.
Di bawah ini bukan merupakan cara yang
digunakan dalam melukiskan watak tokoh-tokoh dalam cerita ....
A. Melalui dialog antar tokoh
B. Penampilan tokoh (cara berbicara, cara berpakaian)
C. Melalui latar dan alur
D. Mengemukakan secara langsung watak seorang tokoh
E. Mengemukakan ciri-ciri fisik tokoh (bentuk tubuh,
warna kulit)
23.
Tokoh yang menjadi penengah dalam sebuah cerita
disebut tokoh ....
A.
Tritagonis C.
Antagonis E.
Sinisme
B. Protagonis D.
Kontradiktif
24.
Berikut ini merupakan unsur pementasan drama,
kecuali ....
A. Tokoh C.
Sutradara E. Latar
B. Skenario D.
Penonton
25.
Inti sebuah drama adalah ....
A. Kepribadian C. Kepemimpinan E.
Idealisme
B. Kesegaran D.
Kepeloporan
26.
1.
“Pertemuan yang kurang menggembirakan,” kata Monang ketika mereka sudah keluar
dari kedai sate itu. Anton diam melirik pada manen (Raumaunen).
2. “Aku ada perlu
denganmu, Monang. Ada yang hendak kubicarakan ...” Suara Manen lesu. Rassanya
lidahnya berat sekali, seakan-akan otot-ototnya semua sudah melebur menjadi
air. Aneh sekali perasaannya. Barangkali dia sakit ....... (Raumaunen)
3. “Aku turun di
jalan Riau saja, Non” kata Anton tiba-tiba dalam mobil. “Baru kuingat massih
ada urusanku yang belum selesai.”
4. Ia takut kepergok
ibunya, pikir Manen. Lucu ..... orang ini sungguh lucu. Sudah dewasa, sudah
bekerja, sudah segala-galanya .... dan masih takut kepergok ibunya waktu
berbicara dengan pacarnya! (Raumaunen)
Cara penggambaran sudut pandang dia-an
serba tahu terlihat dalam paragraf ......
A.
1,2 B. 2,4 C. 2,3 D. 3,4 E.
1,3
27.
Entah mengapa, begitu ibu selega itu
berkata mengenai malaikat yang pada suatu saat akan datang. Saya lupa kata-kata
ibu. Saya hanya ingat, ibu selalu berkata baik kepada siapa pun, dan sering
sekali ibu memberi nasihat kepada saya untuk meniru perbuatan-perbuatannya.
Sebagai anak yang baik, saya selalu menurut.
Pada suatu hari entah
umur berapa saya pada waktu itu menyuruh saya untuk pergi, entah kema, “Lupakanlah
saya, Haruman, pergilah untuk mencari pengalaman,. Pada waktunya nanti, kamu
pasti akan merasa bahwa waktumu untuk kembali kepada saya telah tiba.”
(Mata yang indah, cerpen Pilihan
Kompas 2001)
Perwatakan tokoh ibu dalam cerpen tersebut
dikemukakan dengan cara .....
- Dideskripsikan secara langsung oleh pengarang.
- Melalui dialog antar tokoh.
- Melalui tingkah laku tokoh-tokoh.
D.
Dideskripsikan secara tidak langsung melalui tanggapan tokoh lain.
E.
Dideskripsikan
secara langsung dan tidak langsung.
Bacalah
kutipan novel berikut dengan seksama!
Malam itu Pak Bei
datang menjalang pukul 22.00. memakai sweter dan topi tropikal, ia melangkah
dengan gagah sambil menyeret slopnya yang bersinar kena cahaya lampu minyak.
Suara dehemnya seakan memberi petunjuk kedatangannya. Kerabat Keraton ini
memilih tempat yang paling nyaman, disebelah utara bawah Jembatan Njurug yang
perkasa.
Sekitar dua puluh
meter dari tempat duduk Pak Bei, grup keroncong sekar bengawan sudah mulai
dengan lagu ketujuh. Kerabat yang lain sudah datang. Kanjeng Tumenggung malah
sudah mulai menenggak arak Bekonang – arak buatan sebelah timur sungai Bengawan
Solo yang terkenal sehingga kumisnya yang putih menari – nari. Tukang becak,
yang mengantar dan menunggui, sudah siap untuk tidak ikut dalam suasana mabuk,
sehingga nanti bisa membawa pulang dengan baik. Ngabehi Tondodipuro yang selalu
mengendarai DKW warna abu-abu menyalami Pak Bei.
“Minum dulu Mas Bei”
Pak Bei menenggak
arak Bekonang sebagai tanda keakraban. Lalu mengambil tempat duduk di tikar, dengan
menyandarkan punggungnya ke pohon cemara yang menjulang. Topi tropikal
diletakkan dibawah, dan ia mulai menyulut rokok Pompa. …….
Canting, Arswendo
Atmowiloto, hal 20
28.
Unsur
instrinsik yang paling dominan dalam kutipan tersebut adalah …….
A.
Setting
B.
Penokohan
C.
Alur
D.
Tema
E.
Karakter
tokoh
29.
Nilai
apa yang terkandung dalam kutipan novel di atas tersebut ….
- Nilai budaya
- Nilai pendidikan
- Nilai agama
- Nilai sosial
- Nilai politik
Perhatikan penggalan drama berikut!
Bapak :
silahkan diminum dulu, Dok. Bagaimana Dok keadaan anak saya? Sakit apa dia?
Dokter :
(dehem) Ehm.. Begini Pak, sebenarnya
puteri bapak sehat-sehat saja.
Bapak :
sehat bagaimana? dari kemarin muntah-muntah terus kok.
Dokter :
Oh, Itu wajar Pak. Biasa. Karena dalam triwulan pertama akan terasa mual-mual.
Bapak :
Triwulan? Maksud dokter?
Dokter
: Begini Pak. Dalam bulan-bulan pertama ini, dia akan sering merasa
mual. Jadi bapak tidak perlu khawatir
kalau bulan-bulan ini dia sering muntah-muntah. Nanti bulan-bulan
berikutnya, ya sekitar bulan kelima atau keenam, rasa mualnya akan hilang kok.
Bapak :
Hah… (diam sejenak, mikir) Bulan apa
Dok?
Dokter :
Bulan-bulan pertama kehamilan.
Bapak :
Kehamilan? Maksud Dokter hamil? Ada bayi dalam perutnya?
Dokter :
Betul Pak.
Bapak :
Innalillahi wa innailaihi roji’uun..
..........
30.
Latar
yang tepat untuk menggambarkan kutipan drama tersebut adalah ..........
A.
Di ruang tamu C. Di dapur E. Di
ruang paraktik
B.
Di
kamar tidur D.
Di rumah sakit
31.
Ekspresi
yang muncul ketika tokoh bapak mendengar pernyataan atau jawaban dari dokter,
atas pertanyaan yang disampaikan tokoh bapak kepada dokter adalah ........
A.
Bingung
dan kecewa C. Kecewa
dan kesal E.
Bingung dan marah
B.
Bingung dan terkejut D.
Dendam dan marah
32.
Kata
– kata yang ditulis di luar tanda kurung pada kutipan drama tersebut, biasa
disebut dengan istilah ........
A.
Epilog C. Wawancang E.
Prolog
B.
Monolog
D.
Kramagung
Cermatilah kutipan drama berikut !
Pak Hamid : Jangan berlagak bodoh! Siapa lagi kalau
bukan kamu yang mengambilnya? Ayo, Joko, kamu sembunyikan di mana, heh?
Joko : (semakin bingung dan takut)
Pak Hamid : Dasar maling! Baru beberapa lama sudah
kambuh lagi, ya?
Joko : (meringkuk diam)
Pak Hamid : (semakin keras suaranya) Joko! Kamu
kembalikan uang itu atau tidak? Mau insyaf atau tidak? Apa mau kupanggilkan
orang sekampung untuk memukulimu, heh? Kamu mau dipukuli seperti dulu lagi?
Ayo. Mana?
Pak RT : Pak Hamid, pegang dia!
Joko : Tapi, Pak RT, Pak Hamid, kali
ini aku benar-benar tidak mengambil uang itu seperti dulu, percayalah padaku.
33. Isi kutipan drama tersebut adalah…
A. Anak yang
berlagak bodoh
B. Anak yang
sudah bertobat
C. Anak yang dituduh mencuri
D. Anak yang tak tahu diri
E. Anak yang sedang diadili
34. Amanat kutipan drama tersebut
adalah…
A. Janganlah main hakim sendiri!
B. Janganlah menunduh tanpa bukti!
C. Jauhilah orang yang senang berdusta!
C. Jauhilah orang yang senang berdusta!
D. Hargailah kejujuran seseorang!
E. Adililah orang yang suka mencuri!
E. Adililah orang yang suka mencuri!
35. Unsur ekstrinsik yang dibahas dalam
kutipan drama tersebut adalah….
A. Agama C.
Politik E. Moral
B. Sosial D. Ekonomi
B. Sosial D. Ekonomi
Bacalah
kutipan cerpen di bawah ini!
Sebagai
tukang sapu pasar, saya tak punya kebiasaan apa-apa untuk mengajar anak-anak
itu. Untung, beberapa guru dan mahasiswa datang secara sukarela mengajar
anak-anak itu menulis, menyanyi, membaca, dan bercocok tanam. Setiap minggu,
anak-anak diminta membaca puisi karangannya sendiri, juga cerpen, esai, dan
menyanyikan lagui karya sendiri. Semalam pak Darkin memergoki Nining ada
diantara anak-anak itu, ia lalu mencengkeram tangan anak perempuan itu dan
menggelandangnya. Serta-merta saya menubruk tubuh Pak Darkin dan kami bergumul,
tindih-menindih. Saya yang boleh dikata tak pernah berkelahi, langsung saja
terkapar. Sayup-sayup terdengar orang-orang sibuk menolong saya.
Karena
gaji yang tak seberapa, saya saya harus cukup cekatan dalam berkelit menghidupi
anak-anak itu. Sekitar 15 anak setiap hari paling tidak makan dua kali. Setiap
habis gajian, tak ada sisa sama sekali, bahkan digayuti utang disejumlah
warung. Syukurlah ada anak yang bisa menyumbang dari pendapatannya mengamen
atau memulung. Tapi yang sangat membantu adalah sumbangan para pedagang pasar.
Pedagang beras menyumbang beras, pedagang sayur menyumbang sayur. Pedagang ikan
menyumbang ikan. Bumbu-bumbu dapur rasanya tak pernah kekurangan.
(Bengawan
Solo,Danarto, Kaca Piring hal 145)
36.
Watak
tokoh Pak Darkin pada kutipan cerpen di atas adalah……………..
- Mudah emosi, memaksa, kasar
- Baik hati, emosi, bijaksana
- Bijaksana, sosial, baik hati
- Pemarah, dendam, baik hati
- Kasar, sopan, penolong
37.
Isi
penggalan cerpen di atas adalah ……….
- Tokoh saya merupakan seorang penyapu pasar yang suka berkelahi
- Tokoh saya seorang penyapu pasar yang berjiwa sosial dan peduli pada anak gelandangan
- Tokoh saya seorang yang suka memanfaatkan anak-anak gelandangan
- Tokoh saya sebagai penyapu pasar yang menghidupi anak-anak gelandangan
- Tokoh saya sebagai pimpinan anak gelandangan
38.
nilai
yang bisa diambil dari penggalan cerpen di atas adalah……………
- Nilai budaya
- Nilai agama
- Nilai sosial
- Nilai pendidikan
- Nilai etis
39.
Dan
paling tidak direlakan masyarakat kampung adalah perkawinan ayahku, agaknya.
Pada titik terakhir, mereka menginginkan agar ayahku kawin lagi dengan seorang
perempuan yang berasal dari kampung mereka sendiri.
“Man, ketika kau berusia lima tahun,
aku tidak dapat menghindar dari anjuran untuk kawin lagi. Umi dan Bak Toukau
pin berkeras-keras menyuruhku. Alasan mereka adalah untuk mencoreng arang yg
melekat di kening”
“Maksud ayah?”
“Ya, karena aku sebagai salah
seorang anak kampung mereka, tapi sudah melangkahi cara-cara perkawinan yg ada.
Hal ini baru bisa ditebus jika aku sudah menikah dengan salah seorang perempuan
di sini.”
(Bako,
Darman Moenir)
Unsur ekstrinsik dalam penggalan di atas
adalah . . . .
- Jiwa seorang ayah yang lemah
- Kawin lagi demi adat
- Adat suatu daerah tentang perkawinan
- Kekerabatan dalam suatu kampung
- Pelanggaran tata cara perkawinan
40.
Perhatikan
pantun berikut ini!
Pergi ke Sunda naik andong
Tidak lupa mampir ke Bekasi
………………………………
Semua hartamu hasil korupsi
Tidak lupa mampir ke Bekasi
………………………………
Semua hartamu hasil korupsi
Larik yang tepat
untuk mengisi bagian rumpang dari pantun di atas adalah ….
A.
Jangan
bangga wahai para istri
B.
Wahai kawan janganlah sombong
C.
Siapa
sangka siapa menduga
D.
Wahai
kawan janganlah bimbang
E.
Makan
nasi di kota Jombang
41.
perhatikan
kutipan drama berikut!
Helmer : Semua telah berlalu! Sudah lewat! ...
Nora, apakah kamu tidak akan ingat lagi kepadaku?
Nora : aku tahu bahwa aku sering ingat
kepadamu dan kepada anak-anak serta rumah ini.
Helmer : Bolehkah aku berkirim surat kepadamu, Nora?
Nora : Jangan ....... sama sekali jangan.
Kamu jangan melakukannya!
Helmer : Tetapi, paling tidak, biarlah aku
mengirim kepadamu.
Nora : Jangan mengirim apa-apa, jangan
mengirim apa-apa
Helmer : Biarlah aku menolongmu jika kamu
memerlukannya.
Nora : Jangan, aku tidak menerima apa-apa dari seorang
yang asing.
Helmer : Nora, tidakkah aku dapat menjadi sesuatu
yang lain, kecuali menjadi orang asing bagimu?
Unsur intrinsik yang menonjol dalam penggalan
naskah drama tersebut adalah ....
- Alur C. Plot E. Tema
- Perwatakan Tokoh D. Setting
Perhatikan kutipan
berikut, (untuk soal no 17 – 20)!
“Hai anakku” katanya”
apakah dosa serigala itu maka anakku suruh bunuh dia?”. Setelah raja Singa
menceritakan apa kesalahan serigala kepada ibunya berkatalah orang tua
itu.”Engkau telah terburu-buru memutuskan sesuatu perkara, hai anakku. Dan
tiap-tiap yang diputuskan dengan terburu-buru itu, tak boleh tidak mendatangkan
sesal juga akhir kelaknya. Orang yang berakal selamanya hati-hati bekerja,
apalagi orang yang menjadi raja. Tak ada seorang juga yang harus berhati-hati
sebagai dia. Tidakkah anakku ingat bahwa perempuan berdiri dengan suaminya,
anak berdiri dengan ibu-bapaknya, orang banyak berdiri dengan raja, dan raja
berdiri dengan keadilan dan kebajikan.
Hikayat
Singa dengan Serigala
42.
Isi
kutipan hikayat tersebut adalah….
A. Orang yang berakal selamanya hati-hati
bekerja
B. Nasihat tentang bagaimana
memutuskan perkara
C. Setiap manusia memerlukan perlindungan
D. Raja adalah orang yang berhati-hatilah
dari segala hal
E. Seorang raja memiliki sifat keadilan dan
kebajikan
43.
Amanat
kutipan hikayat tersebut adalah….
A. Hendaknya berhati-hati saat melakukan
pekerjaan !
B. Lindungilah manusia yang lemah
disekelilingmu !
C. Seorang raja haruslah berhati-hati dari
segala hal !
D. Hendaklah berhati-hati ketika
memutuskan perkara !
E. Jadilah raja yang memiliki sifat keadilan
dan kebijakan
44.
Watak
tokoh anak dalam kutipan hikayat tersebut adalah….
A. Sangat tegas C. Sangat cermat E. Sangat
gelisah
B. Ragu-ragu D. Terburu-buru
45.
Unsur instrinsik kutipan hikayat tersebut
adalah….
A. Alur C.
Gaya bercerita E.
Tema
B. Amanat D. Gaya bahasa
B. Amanat D. Gaya bahasa
46.
Perkembangan
sastra Indonesia berdasarkan sudut pandang urutan waktu diklasifikasikan ke
dalam beberapa angkatan. Angkatan berapa yang tidak berhasil di kukuhkan
menjadi angkatan karena tidak memiliki juru bicara .........
A.
Angkatan Reformasi
B.
Angkatan
‘45
C.
Angkatan
Balai Pustaka
D.
Angkatan
2000-an
E.
Angakatan
Dasawarsa
47.
Karya
sastra agkatan ’45, dengan pengalaman hidup dan gejolak sosial-politik-budaya
telah mewarnai karya sastra angkatan ini. Karya sastra nagkatan ’45 ini
akhirnya lebih bersifat ........
A.
Romantik
C.
Idealistik E.
Romantik-Idealistik
B.
Realistik D.
Naturalis
48.
Terbitnya
majalah sastra Horison pada perkembangan sastra di Indonesia yang dilihat dari
sudut pandang waktu menjadi penanda pada angkatan ........
A.
Angkatan
’50-an C. Angkatan ’66 E.
Angkatan ‘45
B.
Angkatan
pujangga baru D. Angkatan
’80-an
49.
Karya
sastra yang dihasilkan pada periode sebelum tahun 1920-an atau sebelum abad
ke-19 di kelasifikasikan ke dalam jenis karya sastra ......
A.
Modern C. Baru E.
Angkatan
B.
Melayu D. Lama atau Klasik
50.
1.
Azab dan Sengsara
2.
Krikil
Tajam
3.
Siti
Nurbaya
4.
Ziarah
5.
Para
Priyayi
6.
Salah
Asuhan
Hasil karya sastra di atas yang termasuk
angkatan 20-an atau Balai pustaka adalah ........
A.
1,2,3
B.
3,4,5
C.
1,4,5
D.
2,3,6
E.
1,3,6