Senin, 05 Desember 2011

LATIHAN SOAL PERSIAPAN UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) ganjil 2011-2012 SASTRA INDONESIA

LATIHAN SOAL UAS 1&2
Pilihlah Jawaban Yang Paling Tepat!
. Pemakaian ’kaf besar’ yang benar sesuai denngan aturan penulisan ejaan Arab Melayu adalah ... .
A. ﺍﺩﻕﻛ                                       C. ﺍﻣﺒﻖ
B. ﻗﻮﻣﺮ                                      D. ﺗﻴﺮﻕ                                  E. ﻧﻴﻧﻖ

. Pemakaian ‘alif gantung’ yang benar sesuai denngan aturan adalah ... .
A. ﻫﺎﺭﻱ ﺳﻴﺎﻍ                          C. ﻫﺎﺭﻱ ﺳﻴﺎﻍ
B. ﺳﻴﻎﻫﺎﺭﻱ                             D. ﻫﺎﺭﻱ ﺳﻴﺎﻍ             E. ﻫﺎﺭﻱ ﺳﻴﻎ .

. Penulisan kata ulang yang tepat sesuai dengan ejaan adalah … .
A. ﻛﺎﻭﻥ۲ﻛﺎﻭﻧﻜﻮ                    C. ﻣﺎﻛﻦ۲ﻧﺎﻥ
B.  ﻜﺎﻭﻦ٢ ﻜﻭ                            D. ﻣﻨﻮﻟﺴﻲ۲ﺱ                     E. ﻣﺎﻛﻦ۲ﻧﻦ

.         ﻫﻜﺎﻳﺖ ﻓﻴﻠﻨﺪﻕ ﺟﻨﺎﻙ ﻣﺮﻓﺎﻛﻦ ﭼﺮﺗﻴﺍ ﻳﻎ ﺩﺍﻓﺕ ﻣﻤﺒﺮ ﺗﻼﺩﻥ ﺑﺎﻛﻴﺖ.
ﻛﺒﻨﺎﺭﻥ ﺩﺍﻓﺖ ﻛﻴﺖ ﻓﻴﺘﻖ ﺩﺍﺭﻱ ﭼﺮﺘﻴﺮﺍﺗﺮﺳﻴﺑﺖ. ﻣﺎﻙ ﺩﺭﻱ ﺳﺒﺎﻳﻜﺚﻛﻴﺖ ﺑﻴﭽﺮﻣﻦ ﺩﺍﺭﻱ ﻓﺎﺩﺙ.
Isi dari paragraf tersebut di atas adalah ...
A. Nilai yang terdapat dalam hikayat Pelanduk Jenaka.
B. Pelanduk Jenaka yang cerdik.
C. Unsur-unsur cerita Pelabduk Jenaka.
D. Hikayat Pelanduk dan Kejenakaannya.
E. Hikayat dalam sastra Melayu Klasik.

.         ﻤﺎﻟﻡ ﻠﺑﺎﺮﻦ ﺑﻭﻠﻦ ﺪﺍﺘﺲ ﻛﺑﻭﺮﻦ       

Alih aksara yang tepat dari teks beraksara Arab Melayu di atas adalah ...
A. Malam itu bulan bersinar di atas kuburan.
B. Malam lebaran bulan bersinar terang.
C. Malam purnama bulan bersinar purnama.
D. Malam lebaran bulan di atas kuburan.
E. Malam lebaran dan bulan purnama di kuburan,

.         ﺮﻤﻴﺎﻦ ﺪﺍﻦ ﻤﻬﺑﺮﺍﺓ ﻤﺮﻓﺎﻜﻦ ﺴﺴﺖﻱ ﺮﺍ ﻜﻼﺴﻖ  

Alih aksara yang tepat dari teks beraksara Arab Melayu di atas adalah ...
A. Mahabarata merupakan salah satu ceritera klasik.
B. Ramayana dan Mahabarata merupakan sastera klasik.
C. Ramayana dan Mahabarata adalah ceritera kelasik.
D. Mahabarata salah satu cerita dalam Ramayana.
E. Mahabarata dan Ramayana merupakan sastra klasik.
. Cermati gurindam di bawah ini !
                                    Segala maksiat ada di dunia
                                    Ikhtiarkan diri menjauhi dia
Gurindam tersebut berisi …
A. Manusia diperintah berbuat maksiat
B. Manusia tidak dilarang berbuat maksiat
C. Manusia diperintahkan menjauhi maksiat
D. Mausia di dunia penuh maksiat
E. Mausia di dunia telah jauh dari maksiat

. Bacalah penggalan cerpen di bawah ini !
“Anak tukang cukur itu mau menikah. Nasibnya baik. Dia mendapatkan jodoh seorang pegawai negeri. Siapa mengira, anak si tukang cukur, bisa mendapatkan jodohnya seorang pegawai kantoran.”

Penggalan cerpen dalam kutipan tersebut jika dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari …
A. Dapat terjadi biasanya masyarakat selalu membicarakannya
B. Tidak dapat di masyarakat karena hanya sebuah cerita
C. Dapat terjadi karena nasib manusia tidak sama
D. Dapat terjadi karena hasil karya sastra dapat berupa fiksi dan imajinasi
E. Dapat terjadi di masyarakat dan orang yang bernasib baik itu dicibirnya

. Perhatikan penggalan drama di bawah ini !
Ibu           : (tidak menoleh) “Malam lebaran Narto, dengarlah tabuh itu bersahut-sahutan. Pada malam lebaran seperti ini dia pergi, pergi dengan tidak meninggalkan kata.
Gunarto    : (Agak kesel) “ayahnya”
Ibu           : “Keesokan harinya, hari lebaran sesudah sembahyang aku memaafkan dosanya.”
Gunarto   : “Kenapa ibu ingat juga waktu yang lampau, mengingat kepada orang yang tak pernah lagi mengingat kita.”
Ibu           : (Memandang Gunarto) “Aku merasa ia masih ingat kita, Gunarto.”



Konflik yang tergambar dalam pengggalan drama tersebut adalah …
A. Manusia dan lingkungannya
B. Fisik antara ibu dan anak
C. Batin seorang ibu menghadapi masalah keluarga
D. Budaya seorang ibu menghadapi anak dan suaminya
E. Alam yang terjadi di malam lebaran

.          Raumanen, karya Marianne Katoppo dapat dikategorikan sebagai novel pop yang menyajikan lagu-lagu asmara muda-mudi. Kadar bobot novel ini terletak pada aspek masalahnya, gaya penampilan, dan sejauh mana pengarang berhasil menggali masalah yang dikemukakannya. Sebagai novel pop yang dikonsumsi orang banyak, dalam arti selera dan pengetahuannya akan karya sastra, Raumanen menyuguhkan plot yang sederhana. Manen ketemu Monang. Mereka saling jatuh cinta, dan terjadi kehamilan atas diri Manen sebagai akibat hubungan cintanya itu. Klimaks ceritanya terjadi ketika Monang tidak berani menikahi Manen yang sudah hamil, karena orang tua Manen telah menjodohkannya dengan pemuda lain. Penyelesaian cerita ini adalah Manen bunuh diri.

Unsur yang dibicarakan dalam penggalan esei di atas adalah . . . .
A.    Setting  
B.    Tema  
C.    Jalan cerita
D.    Penokohan 
E.    Sudut pandan

.                “Cerita Lidah (masih) Pingsan sebenarnya merupakan kelanjutan dari cerita Lidah Pingsan. Cerita ini menitikberatkan pada usaha Aji, seorang wartawan yang tetap bersimpati pada Pak Mardiko, mesti Lurah Sepuh sudah lengser keprabon dan digantikan oleh Lurah Baru. Aji yang tetap optimis terhadap profesinya, akhirnya harus menyerah pada keadaan. Dunia pers bukanlah dunia yang bebas meski kebebasan telah digembar-gemborkan oleh pemerintahan Lurah Baru. Faktanya, Tak ada beda antara Lurah Sepuh dengan Lurah Baru. Setiap kali ia hanya di-ping-pong ke Lurah Sepuh atau ke Lurah Baru. Kesaksiannya kepada publik terhadap perilaku protes Pak Mardiko dalam bentuk pepe di Balai Desa Menangan tak membuahkan hasil. Alhasil, kesepian di tengah hiruk pikuk perubahan itu tetap membelenggunya. Ia tetap tak bisa bersuara tentang kasus Mardiko yang anaknya dituduh menggerakkan kerusuhan dan hilang tak tentu rimbanya. Lidah dan penanya tetap tak bisa berbuat apa-apa. Lidah itu MASIH pingsan.

Penggalan esei pementasan drama monolog “Lidah (masih) Pingsan” di atas menjelaskan tentang .......
A.    Penilaian terhadap pertunjukan drama monolog “Lidah (masih) Pingsan”
B.    Ringkasan cerita drama monolog “Lidah (masih) Pingsan”
C.    Komentar penulis tentang pementasan drama monolog “Lidah (masih) Pingsan”
D.    Perbedaan cerita antara “Lidah Pingsan” dengan “Lidah (masih) Pingsan.”
E.    Komentar terhadap penampilan Butet sebagai pemain drama monolog “Lidah (masih) Pingsan”

Perhatikan kutipan hikayat berikut !
Hatta, maka hari pun petanglah. Maka Si Miskin pun berjalanlah masuk ke dalam hutan, tempatnya sediakala itu. Di sanlah ia tidur, maka disapunyalah darah yang di tubuhnya tiada boleh keluar, karena darah itu sudah kering. Maka Si Miskin itu pun tidurlah di dalam hutan itu.
Setelah pagi-pagi hari, maka berkatalah Si Miskin kepada istrinya, “Ya, tuanku, matilah rasku ini, sangatlah sakit rasanya tubuh ini. Maka tiadalah berdaya lagi; hancurlah rasanya anggotaku ini.” Maka ia pun terseduh-sedulah menangis, maka terlalu belas rasa hati isterinya melihat laku suaminya. Demikian itu; maka ia pun menangis pula seraya mengambil daun kayu, lalu dimamahnya, maka disapukannyalah seluruh tubuh suaminya, sambil ia berkata, “Diamlah tuan jangan menangis!” sudahlah dengan untung kita, maka jadi selaku ini!”

Dikutip dari Hikayat Si Miskin, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah, 1981
.   Nilai kehidupan dalam penggalan hikayat tersebut adalah …
A.   Ketabahan dalam menghadapi masalah
B.   Istri tempat mengaduh dalam menghadapi masalah
C.  Pagi hari waktu yang baik dalam menyelesaikan masalah
D.  Jadilah orang miskin agar dapat menyelesaikan masalah
E.   Suami istri mendapat masalah kehidupan

.   Amanat dalam penggalan hikayat tersebut adalah …
A.  Kejahatan dibalas dengan kebaikan                    D. Menghadapi masalah penuh rasa syukur
B. Kesederhanaan berbuah kemuliaan                      E.  Istri harus menolong suaminya yang terluka
C.  Kemiskinan akan menuai kebahagiaan

.   Bacalah teks berikut!
Bu Kustiyah bertekat bulat menghadiri resepsi pernikahan Pak Hargi. Tidak bisa tidak. Apapun hambatannya. Berapapun biayanya. Ini sudah niatnya sejak lama. Bahwa suatu saat nanti, kalau Pak Gi mantu ataupun ngunduh mantu, bu Kustiyah akan datang untuk mengucapkan selamat. Menyatakan kegembiraan. Menunjukkan bahwa Bu Kus tetap menghormati Pak Gi, biarpun zaman sudah berubah.
“Pak Gi adalah atasan saya yang saya hormati”, begitu Bu Kus sering bercerita kepada para tetangganya.”Beliau adalah seorang pejuang sejati. Termasuk diantara mereka yang berjuang mendirikan negeri ini. Walaupun saya cuman bekerja di dapur umum, tetapi saya merasa bahagia dan berbangga bisa ikut berjuang bersama Pak GI.”
“ Kado istimewa” Jujur Pranoto.
Watak tokoh Bu Kustiyah pada kutipn cerpen di atas adalah …
A. Tokoh yang percaya diri
B. Tokoh yang rendah diri
C. Hormat kepada atasan
D. Sayang kepada atasan
E. Sopan, ramah dan jujur

Bacalah penggalan cerpen untuk soal nomor 4 – 5 di bawah ini!
Aku tahu emak tentu tidak akan datang. Tidak mau, katanya tidak pantas. “Sekolah itu kan tempat priayi lho, Gus. Emakmu ini ndak ilok kalau berada di tempat itu.”
“Oalah, Mak, Mak ! Priayi itu zaman dulu, sekarang ini orang sama saja, yang menbedakan itu hanya isinya,” aku menekankan telunjuk ke keningku.
“Itulah Gus yang Emak maksudkan priayi. Emak tidak mau ke tempat yang angker itu. Nanti Emakmu ini hanya akan jadi tontonan saja, karena plonga-plongo kayak kerbau. Kasihan kamu, Gus.”
(Cerpen: “Emak yang Perkasa”: Agus Fakri H.)
.   Pendeskripsian watak tokoh dalam cerita pendek di atas adalah …
A. Melalui pikiran tokoh
B. Melalui penjelasan langsung
C. Perbincangan antar tokoh
D. Keadaan di sekitar tokoh
E. Gambaran orang-orang di sekitar tokoh

.   Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam kutipan tersebut adalah …
A. Orang pertama sebagai tokoh utama
B. Orang pertama sebagai tokoh sampingan
C. Orang ketiga sebagai pencerita
D. Orang pertama bukan tokoh utama
E.  Orang pertama dan ketiga

.                       Pada-MU Jua
Habis kikis
Segala cinta hilang terbang
Pulang kembali aku pada-Mu
Seperti dahulu
Kaulah kandil gemerlap
Pelita jendela di malam gelap
Melambai pulang berlahan
Sabar, setia selalu
Satu kasi aku manusia
Ku manusia
Rindu rasa
Rindu rupa
………………..
Amir Hamzah
Lambang kata yang disampaikan pengarang dalam pengggalan puisi di atas adalah …
A. Kandil dan pelita melambangkan petunjuk ke jalan yang benar bagi orang merindukan tuhan
B. Kandil dan pelita melambangkan kerinduan pada tuhan
C. Kandil dan pelita melambangkan petunjuk ke jalan yang benar bagi orang dalam kesesatan
D. Kandil dan pelita melambangkan perasaan penyair dalam kesesatan
E. Kandil dan pelita melambangkan penerangan bagi hati manusia

.                                   Sepisaupi
Sepisau luka sepisau duri
Sepikul dosa sepukau sepi
Sepisau duka serisau diri
Sepisau sepi sepisau nyanyi
Sepisaupa sepisaupi
Sepisapanya sepikau sepi
Sepisaupa sepisaupi
Sepikul diri keranjang duri
Sepisaupa sepisaupi
Sepisaupa sepisaup
Sepisaupa sepisaupi
Sampai pisau-Nya ke dalam nyanyi
                                                                                                  (Sutrardji calzoem Bachri)
Suasana dalam puisi tersebut adalah …
A. Ketajaman pisau yang sangat dalam
B. Pemberontakan bagi orang kesepian
C. Penderita seperti sepi ditusuk pisau
D. Kegelisahan tak menentu karena kesepian
E. Kepasrahan yang berlebihan bagai sekeranjang sepi

.  Bacalah teks berikut !
“Alangkah elok parasnya perawan ini. Tatkala berdiri sedimikian. Seakan-akan daging yang rawan yang bercinta sesuatu yang tak mudah diperolehnya. Pipinya sebagai pau dilayang, yang kemerah-merahan warnanya karena bayang baju dan payungnya. Bertambah-tambah merah rupanya kena panas matahari. Apabila ia tertawa, cekunglah kedua pipinya, menambah manis rupnya istimewa pula karena pada pipi kirinya ada tahi lalat yang hitam. Pandangan matanya tenang dan lembut, bagai buluh perindu memberi pilu yang mendengarnya”. (Marah Rusli)
Gaya pengarang dalam penggalan roman tersebut ialah …
A. Menyampaikan rasa simpatik
B. Menggunakan bahasa perbandingan
C. Humor dan sanjungan
D. Pemakaian bahasa yang sederhana
E. Mencetuskan rasa kagum


.                Sedang di dalam jip, Tono melihat ke luar, ke depan. Dia tahu kemana jalan itu akan membawa jip itu. Jalan itu akna buntu pada sebuah pertinggan di batas kota. Jalan yang kekiri akan membawa mereka ke arah penjara sedang jalan yang ke kanan kea rah kebun karet.
Musim Gugur Kembali di Conecticut oleh Umar Khayam
Majas yang terkandung dalam penggalan di atas adalah …
A. Metafora        B. Personifikasi      C. Alusio        D. Hiperbola       E. Litotes

.  Arti istilah bloking yang terdapat dalam pementasan drama adalah …
A. Panggung tempat pemain                       D. Batas ruang gerak setiap pemain
B. Pakaian pemain                                     E. Penjelasan yang disampaikan sebelum pertunjukan
C. Tata lampu

. Alat-alat pementasan drama, tata cahaya, tata busana dan tata suara dalam istilah drama disebut ….
A. Setting              B. Blocking                   C. Latar             D. Properties                E. Prolog

. Bacalah penggalan esai berikut!
Dalam membandingkan “Adam Ma’rifat” dan “Al-Amin”, akan menyimpang dari pandangan Francois Jost tentang sepesies penelitian sastra yang mefokuskan diri pada interaksi dan kemiripan antara dua karya sastra nasional atau lebih. Penulis tidak akan melihat apakah Danarto mempengarungi Ftimah Busu atau sebaliknya. Menganalisis kemungkinan itu jelas mengada-ada dan karenaya tidak relevan, meskipun “Adam Ma’rifat” ditulis lebih awal (1975) dari pada “Al-Amin” (1984). Yang relevan ditelusuri di sini adalah acuan atau sumber (inspirasi dan pengaruh) cerpen Fatimah (Al-Amin) dan cerpen Danarto (Adam Ma’rifat); melalui mana dan lewat proses transmisi seperti apa acuan itu sampai kepada mereka; lalu bagaimana mereka mengolah acuan, inspirasi dan pengaruh tersebut.
Jamal D. Rahman, 2008, “Adam Ma;rifat dan “Al-Amin”: kajian bandingan,
Jakarta, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Kalimat-kalimat esai pada penggalan tersebut menitik beratkan pada ........
  1. Perbandingan Francois Jost pada penelitian sastra dengan Danarto dalam cerpen “Adam Ma’rifat”
  2. Perbandingan karya sastra, antara “Adam Ma’rifat” karya Danarto dengan “Al-Amin” karya Fatimah Busu.
  3. Perbandingan Francois Jost pada penelitian sastra dengan Fatimah Busu dalam karya sastra “Al-Amin”
  4. Perbedaan mendasar spesies penelitian sastra yang disampaikan Francois Jost dengan “Al-Amin” karya Fatimah Busu.
  5. Perbedaan mendasar spesies penelitian sastra yang disampaikan Francois Jost dengan “Adam Ma’rifat” karya Danarto.

. Bacalah penggalan kritik berikut dengan seksama!
Sementara itu, selain persoalan emansipasi wanita itu, terlihat bahwa budaya Jawa juga mewarnai karya-karya Dini. Sehubungan dengan hal ini, diantara karya yang patut disebut adalah rangkaian cerita kenangan yaitu, Sebuah Lorong Dikotaku (1978), Padang Ilalang di Belakang Rumah (1979), Langit dan Bumi Sahabat Kami (1979), Sekayu (1981), dan Kuncup Berseri (1982). Sesuai bentuknya sebagai cerita kenangan, kelima karya itu bercerita mengenai kenangan dan pengalaman dari masa kecil sampai menjelang memasuki usia dewasa. Di sana, Nh. Dini tidak hanya menceritakan kenagan pribadinya melainkan juga menyoroti berbagai peristiwa dan budaya masyarakat tempat dia tumbuh dan hidup, yaitu budaya Jawa.
(Horison, Edisi Desember 2009, hlm. 26)
Persoalan yang diangkat pada penggalan kritik tersebut adalah .......
  1. Budaya Jawa dalam karya Nh. Dini
  2. Emansipasi wanita yang sudah luntur
  3. Emansipasi wanita dan budaya Jawa
  4. Kondisi sosial yang mewarnai karya Nh. Dini
  5. Sebuah cerita enangan Nh. Dini semasa kecil

. kalimat – kalimat kritik di atas juga menyampaikan hal – hal yang disoroti pengarang yaitu .......
  1. Berbagai dilema hidup yang melatari pengarang pada saat menciptakan karya –karyanya
  2. Kepekaan Nh. Dini terhadap kenyataan hidup pada waktu masih kecil
  3. Kepekaan penulis kritik terhadap ondisi sosial masyarakat pada waktu masih kecil
  4. Berbagai peristiwa dan budaya masyarakat tempat pengarang tumbuh dan hidup
  5. Berbagai kritik terhadap pengarang saat kritik mereaksi budaya yang terjadi

. TANDA TANGAN SUNYI
Taufan mengamuk
Dalam gurun hatiku
Mengangkat lapis-lapis keluhan
Tampil di bawahnya
Lapisan luas
Penyesalan, yang menyambung
Pada kerak dingin
Sengsara
Lapis demi lapis
Kesemuanya tercabik-cabik
Dan menetes melalui genangan mata
Sehingga tanda tangan sunyi
Turun lembut
Pada kanvas kosong
Hati yang itu-itu juga      (Sheila Gujral)

Puisi terjemahan di atas menyuarakan...
A. kedamaian
B. kesendirian
C. kebahagiaan
D. kepiluan
E. keragu-raguan

.           Sabda Alam (cipt. Chrisye/ Junaedi S)

Kicau burung bernyanyi
Tanda buana membuka hari
Dan embun pun memudar
Menyongsong fajar

Sejenak kuterlena
Akan kehidupan yang fana
Nikmat alam semesta
Nusa indah nirmala

Reff
Serasa pagi tersenyum mesra
Bertiup bayu membangkit sukma
Adakah esok kau senyum jua
Memberi hangatnya sejuta rasa

Sabda alam menghanyutkan
suasanaku
Kadangkala kebosanan
Mencekam jiwa
Sabda alam berbuat kodrat tak
Tertahan
Rasa cinta, rasa nista, berpadu
satu

Berikut ini tidak sesuai dengan makna yang tersirat dalam larik-larik lagu di atas, yaitu...
A. alam menghangatkan suasana jiwa
B. alam damai jiwa pun damai
C. suasana alam adalah suara Tuhan
D. nikmat alam membuat terlena
E. alam damai adalah keniscayaan

. Perhatikan teks aksara Arab Melayu berikut ini dengan seksama!
ﻔﺎﺪ ﺍﺣﺮ ﺑﻮﻠﻦ ﺠﻮﻧﻲ ﻜﺎﻤﻲ ﻟﻴﺑﺮ ﺩﻮﺍ ﻤﻌﻛﻮ. ﺍﻟﻌﻛﻪ ﺴﻧﻊ ﻫﺎﺗﻲ ﻛﺎﻤﻲ. ﺗﻴﺩﻖ ﺍﺩﺍ ﻴﻊ ﺗﻌﻛﻝ, ﺴﺑﺐ ﺴﻤﻭﺚ ﻨﺎﻴﻚ ﻜﻟﺲ.

Pengalihan teks aksara Arab Melayu di atas ke dalam aksara Latin yang benar adalah .......
  1. Pada akhir bulan Juni kami libur dua minggu. Alangkah senangnya hati kami. Tidak ada yang tinggal, sebab semuanya naik kelas.
  2. Pada akhir bulan Juni kami libur dua minggu. Alangkah senang hati kami. Tidak ada yang tinggal, sebab semuanya naik kelas.
  3. Pada bulan Juni kami libur dua minggu karena kami naik kelas. Alangkah senang hati kami karena tidak ada yang tinggal kelas.
  4. Pada bulan Juni kami libur dua minggu. Alangkah senang hati kami karena tidak ada yang tinggal kelas.
  5. Pada hari minggu bulan Juni kami libur dua hari. Alangkah senang hati kami karena tidak ada yang tinggal semuanya naik kelas.


. Penulisan kata-kata yang tepat berdasarkan ejaan Arab Melayu adalah ... .
A.  ﻤﻣﺑﺎﭻ ﺑﻭﻜﻭ                           C.   ﺑﻜﻭ ﻣﻣﺑﺎﮁﺎ
B.  ﺑﻭﻚ ﻤﺑﻤﺎﺏ                           D.  ﻣﻣﺑﺎﮁﺎ ﺑﻭﻚ                  E.  ﻣﺑﻣﺑﺎﭻ ﺑﻭﻜﻭ

. Penulisan ejaan Arab Melayu yang tepat pada kata-kata di bawah ini adalah ... .
A. ﺠﻨﺎﻜﺎ ﻔﻨﺖﻭﻦ                      C.  ﻔﺎ ﻨﺘﻦ ﺠﻴﻨﺎﻜﺎ
B.  ﻔﻨﺘﻭﻦ ﺠﻴﻨﺎﻚ                                    D.  ﻔﺎ ﻨﺘﻭﻦ ﺠﻴﻨﺎﻚ                E. ﺠﻨﺎ ﻚ ﻔﻨﺘﻦ

. Kata-kata yang mengikuti aturan penulisan ejaan Arab Melayu dengan benar adalah ... singapura dimakan api
A. ﺍﺍﻓﻱ ﺳﻌﻔﻮﺭﺍﺩﻣﺎﻛﺎﻥ            C. ﺍﻓﻱ ﻣﺎﻛﻦ ﺩ ﺳﻌﻔﻮﺭﺍ
B. ﺍﺍﻓﻱ ﺩﻣﺎﻛﻦ ﺳﻌﻔﻮﺭﺍ             D.  ﺳﻌﺎﻓﻮﺭﺩﻣﺎﻛﻦ ﺍﻓﻱ                     E.  ﺳﻌﺎﻓﻮﺭﺍ ﺩﻣﺎﻛﻦ ﺍﺍﻓﻱ




Tuti duduk membaca buku di atas kursi kayu yang lebar, di bawah pohon mangga, di hadapan rumah sebelah Cideng Weg. Tiap-tiap petang, apabila ia sudah menyelesaikan pekerjaan rumah dan sudah pula mandi dan berdandan, biasanya ia duduk di tempat itu menanti hari senja. Sesungguhnya, nikmat duduk berangin-angin di hadapan rumah memandang Cideng Weg yang sepi itu. Ke hadapan, latang ia melihat ke seberang kali, kepada rumah-rumah batu yang indah. Di langit jauh di belakang rumah bersusun, awan senja berbagai-bagai warnanya, mengantarkan matahari yang akan terbenam.
Latar penggalan novel Layar Terkembang di atas adalah …
A.    Sebuah taman                                       D. Di rumah batu yang indah
B.    Di depan rumah                                     E. Menjelang senja
C.    Di belakang rumah susun

.         Surat-surat itu berbagai-bagailah isinya. Masing-masing menyatakan “cinta berahinya yang tidak terhingga” dengan rupa-rupa caranya. Ada yang mengancam hendak menembak diri di bawah jendela tempat Corrie di asrama jika cintanya tidak terbalas, ada yang hendak menghanyutkan diri di sungai Ciliwung, dan ada pula yang hendak membawa untungnya ke benua Amerika.
Sedikit pun Corrie tidak mengindahkan “ratap dan tangis” dari segala pihak itu, segala ancaman hendak meninggalkan “dunia air mata” ini, dibacanya dengan gelak terbahak-bahak seorang dirinya. (Salah Asuhan, Abdul Muis)
Gaya pengarang dalam penggalan roman di atas adalah gaya …
  1. Menyindir                      D. Menghibur
  2. Bercanda                      E. Serius
  3. Menasehati

.         Bukan guna-guna, bukan mantra, bukanlah yang gaib-gaib, yang dapat dipakai untuk melayani laki-laki. Tetapi perempuan yang menurut, selalu akan dicintai oleh suaminya. Sifat penurut pada perempuan membangkitkan kasihan laki-laki. Sifat penurut itu ialah jalan menuju cinta, kesungguhan hati menuju kasih sayang, dan setia membangkitkan kepercayaan. Bukan keturunan, bukan kekayaan dan kecantikan yang menjadi tiang perkawinan. Hanyalah semata-mata sifat penurut, menyesuaikan diri akan kemauan suami, kepandaian menjaga dan merahasiakan segala yang tak usah diketahui orang lain. Hanya itulah yang harus engkau pelajari … (Layar Terkembang, Sutan takdir Alisahbana).
Unsur budaya yang terdapat dalam kutipan di atas adalah …
  1. Suami lebih berkuasa daripada istri                                D. Istri harus selalu mengalah pada suami
  2. Istri penurut menimbulkan kasih pada suami                   E. Suami harus selalu dilayani oleh istri
  3. Istri sangat jauh mencintai suami                                   

.        “Aku tidak meminta yang bukan-bukan, Sukri. Kemiskinan telah membikin aku terbiasa untuk menerima apa adanya. Kau tidak usah memikirkan kado. Dirimu adalah kado perkawinanku yang berharga. Ambillah aku, Sukri. Sebagai istrimuaku telah bahagia. Jangan pikirkan kado yang tidak-tidak.”
Watak tokoh aku dalam penggalan cerita di atas adalah
A.    Penurut dan sabar                   D. Sabar dan setia
B.    Setia dan jujur                         E. Lugas dan setia
C.    Jujur dan lugas

.           Sepeninggal babu, yang berjalan ke belakang dengan agak bersungut-sungut, duduklah Zubaidah di atas kursi. Pada air mukanya yang tak dapat dikatakan bulat penuh lagi, karena sudah agak lanjut umurnya, tetapi masih elok dan manis parasnya. Terbayang suatu perasaan yang terkandung di dalam hatinya. Rupanya perasaan itu sangat menyesakkan dadanya. Dua tiga kali ia menarik nafas panjang, mengeluh dengan perlahan-lahan
                  “Suria! Hal yang sekecil itu sudah menerbitkan marahnya, remah anaknya telah menyempitkan merihnya! Akan tetapi hal lain-lain, yang patut dan mesti diperhatikan, hampir tiada pernah dipedulikannya. Rumah tangga! Begini sulitnya urusan rumah tangga, begini susahnya hidup sekarang ini, Suria berlaku bagai acuh tak acuh juga. Yang dipentingkannya hanyalah kesenangan dirinya. Burungnya lebih perlu kepadanya daripada anak-anaknya. Hampir tak pernah ia bertanya, bagaimana sekolah Aleh dan Enah…”
Masalah yang tersirat dalam penggalan cerpen di atas adalah …
A.    Suria lebih mencintai burungnya.
B.    Zubaidah selalu mempersoalkan anak-anaknya.
C.    Kenakalan Aleh dan Enah memusingkan bapak ibunya.
D.    Suria selalu mempermasalahkan yang kecil, sepele, dan tidak bermanfaat.
E.    Suria selalu mempermasalahkan Zubaidah yang tidak dapat melayani dengan baik.

.                Sebuah perjuangan tanpa disertai dengan usaha yang gigih dan keras dapat diyakini tidak akan menghasilkan sebuah harapan sebagai yang dicita-citakan sebelumnya. Dunia glamouritas remaja dan pelajar dewasa ini tampaknya serba menuntut kebebasan. Sayangnya kebebasan ini tidak disertai dengan kedewasaan berpikir yang bertanggung jawab, walaupun itu hanya terhadap dirinya sendiri. Tapi di antara kebrengsekan dan keterpurukan moral yang menggejala di antara kehidupan remaja saat ini harus diakui bahwa sebenarnya terdapat banyak kelebihan yang dimiliki mereka. Kebobrokan dan kelebihan inilah yang sengaja dimunculkan oleh Hanung Bramantyo untuk memberikan imbangan terhadap kritik moral yang senantiasa ditujukan kepada para remaja dan pelajar dewasa ini.
Esai Film
Oleh: Bayu 99

Unsur film yang menonjol dalam penggalan esai film di atas adalah ... .
A. Tema kebobrokan moral dan kreativitas remaja yang diangkat dalam film
B. Kepedulian hanung melihat keterpurukan moral remaja
C. Nilai sosial budaya yang menjadi fenomena permasalahan bangsa dewasa ini
D. Di antara yang tidak baik pasti masih bisa ditemukan yang baik
E. Teknik penggarapan film catatan akhir sekolah oleh hanung bramantyo

.           Unsur glamouritas dalam garapan ini tidak menjadi unsur menonjol sebagaimana pada film-film lain terutama film remaja. Unsur kemewahan hanya menjadi latar cerita yang tidak dominan. Penggarapan setting dalam film ini cenderung menonjolkan suasana yang yang mampu membawa penonton ke arah kerinduan dan kesepian akan jati diri. Sisi penggarapan film ini tampak menekankan benar unsur suspense dan foreshadowing. Pembayangan yang terjadi dan dialami oleh penonton merupakan tujuan akhir dari penggarapan film ini. “Tentang Dia” seakan memberikan citraan (image) tentang bagaimana kita menjalani kehidupan ini. Gambaran yang menyampaikan bahwa bukan sekedar nilai material yang menjadi tujuan hidup kita, melainkan juga nilai-nilai lain yang bersifat nonfisik, seperti kebutuhan akan kasih sayang dan pengakuan orang lain akan jati diri kita.
Kritik Film Tentang Dia
Oleh: Bayu 99
Fokus pembahasan yang terdapat dalam penggalan kritik film di atas adalah ... .
A. Penggarapan tema dan ide cerita
B. Gambaran tema, tata setting dan nilai moral
C. Teknik penyutradaraan
D. Teknik tata setting dan casting
E. Penggarapan tema dan tata setting

.           ...
sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba (1)
meriak muka air kolam jiwa (2)
dan dalam dadaku memerdu lagu (3)
menarik menari seluruh aku (4)

hidup dari hidupku, pintu terbuka (5)
selama matamu bagiku menengadah (6)
selama kau darah mengalir dari luka (7)
antara kita Mati datang membelah (8)
...
Sajak Putih
Karya: Chairil Anwar

Gaya bahasa paralelisme dalam puisi di atas terdapat pada baris ke- ... .
A. 1 dan 2                            C. 6 dan 7
B. 3 dan 4                            D. 7 dan 8                                 E. 5 dan 6

.                       Mata itu berkejap menatapmu;
Kau yang baru saja mengasahnya
Berpikir; ia tajam untuk mengiris apel
Yang tersedia di atas meja
Mata pisau karya sapardi joko damono
Majas yang terkandung dalam kutipan puisi tersebut adalah .......
A. Personifikasi                  C. Alegori.                    E. Litotes
B. Perumpamaan                D. Paradoks

.Perhatikan lirik lagu berikut!
Bawa sejuta maaf
Entah dari hati
Letakkan janji sekali lagi
Di atas segalanya
Akal Sehat, Ada Band”
Kutipan lirik lagu tersebut mengandung majas ....
A. Metonimia                         C. Metafora                    E. Perumpamaan
B. Hiperbola                          D. Hiperbola

. Perhatikan lirik lagu berikut!
Di sini kumenunggu
Di sini kumerindu
Di sini kumenanti
Hadirmu

Di sini ‘tlah tertulis
Di sini ‘tlah terukir
Di sini hanya di sini
Namamu
Di Sini Aku Menunggu, Annisa”
Kutipan lirik lagu tersebut mengandung majas ....
A. Hiperbola                         C. Ironi                          E. Repetisi
B. Metafora                          D. Metonimia

. Perhatikan lirik lagu berikut!
Dulu ku mencintaimu
Terasa bahagia
Namun kau hilang tanpa jejak
Membuat bertanya
Apa salah diriku
“Akal Sehat, Ada band”
Makna konotasi pada kutipan lagu tersebut terdapat pada baris .....
A. Pertama               C. Ketiga                      E. Kelima
B. Kedua                  D. Keempat

. Bacalah kutipan puisi berikut!
Jika bayang telah pudar
dan elang laut pulang ke sarang
angin bertiup ke benua
Tiang-tiang akan kering sendiri
dan nahkoda sudah tau pedoman
boleh engkau datang padaku
Suratdarilbu, AsrulSani
Makna lambang dari "dan nahkoda sudah tahu pedoman" adalah....
A. Sudah mencari pedoman hidup
B. Sudah menemukan arah dan tujuan
C. Sudah mempunyai pasangan hidup
D. Sudah berilmu dan berpengalaman
E. Sudah menjadi nahkoda berpengalaman

.           Aku lalai di hari pagi,
Beta lengah di masa muda,
Kini hidup meracun hati,
Miskin ilmu, miskin harta.
     
Suasana yang digambarkan dalam puisi di atas yaitu ....
A. Keresahan                     C. Bimbingan                E. Kesedihan
B. Penyesalan                    D. Pengharapan
                 
. Bacalah kutipan cerpen berikut dengan saksama!
“Oo, kau marah, Pak Tua? Ah, sudah tua suka marah-marah!”
“Husss! Apakah kau anggap aku ini pak tuamu?”
“Aku bukan kangmasmu!” bentak kakek-kakek itu lagi.
“Oo, iya! Tentunya aku harus memanggil Mbah, ya! Aku lupa, sungguh. Tapi sebetulnya awal tadi telah aku ingatkan jika aku bersalah. Siapa bersalah wajib diingatkan. Jika tidak demikian coba gambarkan, betapa banyak kesalahan yang akan kuperbuat selanjutnya.” Kakek itu tertunduk. Wajahnya berubah terang lalu bicara dengan suara yang tak berdaya. “Betulkah bicaramu? Aku sudah tampak sangat tua?”
“Mengapa?”
“Pantaskah panggil mbah?”
“Hi-hi-hi! Pernyataanmu itu! Kau sekarang kentara sekali merasa sedih! Mengapa? Apakah karena umurnya yang lanjut, apa karena tidak tahu bahwa kau sudah tua?”
“Jangan bersenda gurau, Kenes, aku betul-betul bertanya!”
Tikungan di Dekat Bendungan,
St. Ismariasita
Watak tokoh dalam kutipan cerpen tersebut adalah ....
A. Pemarah
B. Pendendam
C. Pemalu
D. Penyabar
E. Perasa .

. Perhatikan penggalan cerpen di bawah ini !
“Hallo, Pak Pong, apa kabar? Saya senang bertemu kakak di sini? Bagaimana ibu, Bapak dan dik Tinah?” ujarnya, dasar tanpa emosi. Laiki-laki yang bertemu Pak Pong hanya melompong. “Kakak, Ibu, dik Tinah? Dia sempat mencatat kata-kata baru. Bukankah kata-kata itu dulu berbunyi, “Kakang, simbok, dan gendukku Tinah?”
“Baik, baik dik, semua kirim salam rindu padamu, katanya dengan latah, “dik “nya terasa kaku di lidah.” Dulu, orang yang ada di depannya itu dipangil dengan le saja, ketika masih sama-sama memandikan kerbau di sungai, tiap sore. Kakak tetap saja penggembira, awet muda, mereka tertawa berderai-derai ……….
Berdasarkan penggalan cerpen di atas konflik yang ditonjolkan pengarang adalah …
A. Konflik batin pelaku utama
B. Konflik batin pelaku pembantu
C. Kecemburuan antar pelaku
D. Perasaan rindu para pelaku
E. Perasaan sayang antar pelaku


.  Perhatikan penggalan cerpen berikut ini!
Anakku membandingkan tempat tinggal kami yang sekarang dengan Purwodari. “Di sana lebih banyak pohon buah ya, Bu,” kata sulungku. “Karena kebanyakan rumah di sana punya pekarangan” sahutku. “Di ruah kita malahan ada tiga malahan ada tiga macam : golek, kalijiwo, lalu apa Bu, satunya lagi?” “Gadung.” Jawabku, dan kuteruskan.”Di tempat kakek lebih banyak lagi. Hampir semua jenis mangga ada.” “Karena tempat kakek lebih luas dari rumah kita di sana!” anak sulungku menyatakan isi pikirannya. “…. Sekarang, di Semarang inilah rumah kita!”

Kalimat yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang dari cerita di atas adalah ….
A.    Bagaimana kalau kita pindah ke sana saja?
B.    Itu bukan rumah kita, sayang.
C.    Kakek tentu senang dengan rumah yang luas.
D.    Dan kakek rajin sekali bercocok tanam.
E.    Itulah sebabnya kakek tampak sehat.

.                    Ternyata, itu teriakan lelaki tua bertubuh tinggi besar dan berkimono serba hitam dengan rambut panjangnya terkuncir ke belakang, berdiri di sebuah tempat tempat yang mirip panggung di antara deretan pohon-pohon sakura yang besar-besar. Orangnya sungguh ramah, wajahnya berwibawa, ditambah paduan merah pipinya karena cahaya lampu taman yang dipantulkan putihnya bunga sakura. Akan tetapi, orang-orang tak menghiraukan teriakannya.

Pendiskripsian watak tokoh dalam cerita di atas adalah...........
A.    Melalui pikiran tokoh  
B.    Melalui penjelasan langsung   
C.    Perbincangan antar tokoh
D.    Keadaan di sekitar tokoh
E.    Gambaran orang-orang di sekitar tokoh

. Segala menebal, segala mengental Segala tak ku kenal ….
Pengulangan bunyi yang sama dalam kata menebal dan mengental dalam penggalan puisi di atas disebut sajak …
  1. Rangka 
  2. Asonansi
  3. Tertutup  
  4. Sempurna 
  5. Aliterasi

Pilihlah salah satu jawaban yang tepat

Pilihlah Jawaban Yang Paling Tepat!
Bacalah kutipan cerpen di bawah ini!
Sebagai tukang sapu pasar, saya tak punya kebiasaan apa-apa untuk mengajar anak-anak itu. Untung, beberapa guru dan mahasiswa datang secara sukarela mengajar anak-anak itu menulis, menyanyi, membaca, dan bercocok tanam. Setiap minggu, anak-anak diminta membaca puisi karangannya sendiri, juga cerpen, esai, dan menyanyikan lagui karya sendiri. Semalam pak Darkin memergoki Nining ada diantara anak-anak itu, ia lalu mencengkeram tangan anak perempuan itu dan menggelandangnya. Serta-merta saya menubruk tubuh Pak Darkin dan kami bergumul, tindih-menindih. Saya yang boleh dikata tak pernah berkelahi, langsung saja terkapar. Sayup-sayup terdengar orang-orang sibuk menolong saya.
Karena gaji yang tak seberapa, saya saya harus cukup cekatan dalam berkelit menghidupi anak-anak itu. Sekitar 15 anak setiap hari paling tidak makan dua kali. Setiap habis gajian, tak ada sisa sama sekali, bahkan digayuti utang disejumlah warung. Syukurlah ada anak yang bisa menyumbang dari pendapatannya mengamen atau memulung. Tapi yang sangat membantu adalah sumbangan para pedagang pasar. Pedagang beras menyumbang beras, pedagang sayur menyumbang sayur. Pedagang ikan menyumbang ikan. Bumbu-bumbu dapur rasanya tak pernah kekurangan.
(Bengawan Solo,Danarto, Kaca Piring hal 145)
.  Watak tokoh Pak Darkin pada kutipan cerpen di atas adalah……………..
  1. Mudah emosi, memaksa, kasar
  2.  Baik hati, emosi, bijaksana
  3.  Bijaksana, sosial, baik hati
  4.  Pemarah, dendam, baik hati
  5. Kasar, sopan, penolong

. Isi penggalan cerpen di atas adalah ……….
  1. Tokoh saya merupakan seorang penyapu pasar yang suka berkelahi
  2. Tokoh saya seorang penyapu pasar yang berjiwa sosial dan peduli pada anak gelandangan
  3. Tokoh saya seorang yang suka memanfaatkan anak-anak gelandangan
  4. Tokoh saya sebagai penyapu pasar yang menghidupi anak-anak gelandangan
  5. Tokoh saya sebagai pimpinan anak gelandangan

. Nilai yang bisa diambil dari penggalan cerpen di atas adalah……………
  1. Nilai budaya
  2. Nilai agama
  3. Nilai sosial
  4. Nilai pendidikan
  5. Nilai etis

.                       Sintawati datang dari Timur
Sintawati menyusur pantai
Ia sium gelombang melambung tinggi
Ia hiasi dada dengan lumut muda
Ia berjanji atas karang sore dan pagi
Asrul Sani
Nilai estetika yang terdapat pada penggalan puisi di atas adalah ….
A.    Penggunaan kata menyusur pantai
B.    Penggunaan kata gelombang
C.    Ungkapan sore dan pagi
D.    Pengungkapan kata lumut muda
E.    Penggunaan majas repetisi

.                       Timbul niat dalam kalbumu
Terban hujan, ungkai badai
Terendam karam
Runtuh ripuh tamanmu rampak

Manusia kecil lintang pukang
Lari terbang jatuh duduk
Air naik tetap terus
Tumbang bongkar pokok purba
(Hanya Satu : Amir Hamzah)
Nilai estetika yang terkandung dalam penggalan puisi di atas terletak pada ….
A.    Bentuk dan diksi                                    D. Rima dan bentuk
B.    Metaphor dan bentuk                             E. Majas dan rima
C.    Diksi dan rima

.                       Segala menebal, segala mengental
Segala tak ku kenal ….
Pengulangan bunyi yang sama dalam kata menebal dan mengental dalam penggalan puisi di atas disebut sajak …
A.    Rangka                        D. Sempurna
B.    Asonansi                     E. Aliterasi
C.    Tertutup

.                                   Nyanyian Ladang
Kau akan cukup punya istirah
Di hari siang. Setelah selesai mengerjakan sawah
Pak tani, jangan menangis

Kau akan cukup punya sandang
Buat menikah. Setelah selesai melunas hutang.
Pak tani jangan menangis

Kau akan cukup punya panagn
Buat Si Ujang. Setelah selesai pergi kondangan.
Pak tani, jangan menangis.

Kau akan cukup punya ladang
Buat bersawah. Setelah selesai mendirikan kandang
Pak tani, jangan menangis.
(Daerah Perbatasan : Soebagio Sastrowardojo)
Sikap pengarang dalam puisi di atas adalah …
A.    Menghibur                            D. Mengejek
B.    Menantang                           E. Peduli
C.    Membenci

.                       Senyummu selalu kekal untuk kenal duka
Tengadah padaku pada bulan merah jambu
tapi kotaku jadi hilang tanpa jiwa
…..
(”Gadis Peminta-minta”- Toto Sudarto)
Kata bermakna lambang pada penggal puisi di atas adalah ….
A.  Tengadah padaku
B.  Senyummu terlalu kekal
C.  Bulan merah jambu
D.  Kotaku jadi hilang
E.  Tanpa jiwa

.      . . . . . . . . . . .
”Bahwa mula-mula kamu hanyalah debu beterbangan dan kamu akan kembali menjadi debu.”
”Kamu juga mengucapkan kata-kata yang sama.”
”Ya. Madrasi.”
”Tubuh kita memang akan menjadi debu. Jangan khawatir. Hukum alam memang demikian.”
”Dan arwah kita, Madrasi?”
”Akan kembali ke Maha Pencipta.”
”Kita tidak perlu takut. Memang kita pernah khilaf dan berbuat dosa. Tapi, kita hanyalah manusia biasa. Tidak pernah kita memfitnah, merampok, membunuh, dan entah apa lagi. Kita juga sudah berusaha keras untuk beramal dan berbakti.”
”Bagaimana mengenai anak-anak kita, Madrasi? Cucu-cucu kita? Seluruh anak turun kita?”
”Kita ikuti hukum Maha Pencipta. Percayalah, yang dulu ada, sekarang tidak ada dan yang sekarang ada, kelak tidak ada. Yang sekarang belum ada, kelak akan ada. Demikian pula kita, demikian pula anak turun kita. Hanya Maha Pencipta yang selalu ada. Sementara itu, kita telah berusaha berbuat baik. Hari demi hari kita memohon agar seluruh anak turun kita menjadi manusia yang takwa, bekerja keras, dan menolong sesama.”
Sumber: Ny. Talis, Kisah Mengenai Madras,
1996, Budi Darma
Amanat yang terkandung dalam penggalan cerita tersebut . . .
A. Manusia berasal dari debu dan akan menjadi debu.
B. Manusia tidak ada yang abadi.
C. Manusia harus mengikuti hukum tuhan dan berusaha berbuat baik.
D. Manusia tidak perlu takut dengan dosa.
E. Manusia harus bekerja keras untuk beramal dan berbakti.
.    . . . . .
Dengan berhati-hati supaya jangan terdengar oleh ibunya, diputarnya kunci pintu kaca. Tiba-tiba suara di dalam berhenti mengaji. Ia menjenguk ke dalam. Sunyi saja. Tapi baru saja daun pintu itu ditariknya, terdengar ibunya memanggilnya, ”Ama . . . kemari dulu,” kesal hatinya, ibunya tahu dia mau keluar. Tentu ada lagi nasihatnya yang sudah tidak pada tempatnya lagi. Masakan orang sebesar dia masih dikasih nasihat? Dia hampiri ibunya yang masih di atas tikar sembahyang. Ama berdiri dengan sedih di hadapan ibunya.
 ”Mandi, makan, dan barulah boleh jalan,” lambat suara ibunya. Manis muka ibunya dilingkari mukenah putih bersih.
. . . .
Sumber: Cerpen ”Anak Revolusi”, M. Balfas.
Tema penggalan cerpen tersebut . . . .
A. Kesehatan                                 D. Sosial kemasyarakatan
B. Lingkungan                                E. Kemanusiaan
C. Pendidikan

. Perhatikan tabel berikut!
No
Aspek
Cerita Pendek
Novel
1.
Media
Majalah, surat kabar
Buku
2.
Skala Cerita
Pendek
Panjang/luas
3.
Penokohan (Utama)
Banyak
Banyak sekali
4.
Konflik
Tunggal
Jamak
5.
Laju Cerita
Cepat
Lambat

Pernyataan yang tidak tepat berkaitan dengan perbedaan cerpen dan novel di atas adalah ....
A. (1)                                 C. (3)                            E. (5)
B. (2)                                 D. (4)

. Perhatikan kutipan drama berikut!
. . . .
Pedagang      : (tangannya diikat, matanya ditutup, dia lemas gemetar. Kemudian digiring ke luar. Semua itu disaksikan oleh Moertomo dengan pandangan tidak menentu.) (1)
Bastian          : (kembali masuk dengan wajah yang kaku dan suram.) (2)
Van Dijk         : Bagaimana dia, Bastian? (3)
Bastian          : Pengecut. (4)
Van Dijk         : Yang berikutnya sekarang! (5)
Bastian          : (pada Moertomo) Bangsat! Kau tak mau juga bicara? Kau tak mau juga menolong nasib orang-orang malang ini? (6)
Van Dijk         : Moertomo, apa Tuan percaya pada hari kebangkitan di akhirat nanti?
Moertomo      : Ya, kami percaya.
Van Dijk         : Ingatlah, Tuan bertanggung jawab atas kematian mereka.
. . . .
Bunga-Bunga Bangsa, Emil Sanosa
Penggambaran suasana ditunjukkan oleh nomor . . . .
A. (1) dan (2)                      D. (1) dan (6)
B. (3) dan (4)                      E. (1) dan (5)
C. (5) dan (6)

. Bacalah puisi berikut!
Aku
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih perih
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku ingin hidup seribu tahun lagi
.....
Chairil Anwar
Suasana yang tergambar dalam penggalan puisi di atas adalah ...
A. Sedih                            C. Takut                                                E. Sepi
B. Gelisah                          D. Semangat

. Bacalah puisi berikut!
Daun-daun gugur lagi
Bumi kembali menagis, saat letusan itu muntah
Melebihi guntur siang hari, ada pekik burung-burung nazar
Ada tangis murai beriuhan, dan ada kegirisan terkurung
Daun-daun itu gugur, daun-daun itu gugur lagi
Rebah ke pangkuan pertiwi yang belum henti membalut luka
Kemudian berjuta-juta perjuangan bergelora
Seakan tak akan dihentikan
.......
(Iyut Fitra)
Amanat yang tersirat dalam penggalan puisi di atas adalah ....
A. Renungkanlah apa yang sedang terjadi di negeri ini.
B. Kita jangan melupakan jasa perjuangan para pahlawan.
C. Hendaknya, kita berjuang terus untuk mengatasi masalah negeri ini.
D. Jangan menyia-nyaiakan pengorbanan para pahlawan
E. Negeri ini jangan dibuat kacau dan tidak aman terus.

. Hal berikut yang tidak perlu dinilai dalam pembacaan puisi adalah ....
A. Mimik                            C. Lafal                                                 E. Tekanan
B. Dialek                            D. Intonasi

. Keindahan bahasa puisi terletak pada hal-hal berikut, kecuali .....
A. Makna konotatif                         C. Diksi
B. Majas                            D. Kalimat yang baku                            E. Ungkapan

. Makna kata berpeluh dalam kalimat “Aku dengar batu-batu berpeluh” dalam puisi “Candi Muara Jambi” adalah .....
A. Letih                              C. Senang                                             E. Bahagia
B. Sedih                            D. Takut

. Berikut ini faktor yang menyebabkan sebuah puisi akan berbeda ketika orang yang menganalisisnya berbeda, kecuali .....
A. Suasana batin penafsir
B. Sikap kritis penafsir terhadap simbol-simbol dalam hati
C. Sejauh mana puisi tersebut memikat hati penafsir
D. Pengalaman dan pengetahuan penafsir
E. Unsur suka dan tidak suka terhadap penyair.

. Berikut ini merupakan hal-hal yang dapat anda lakukan sebelum menulis cerpen, kecuali .....
A. mencari dan menentukan tema
B. Menentukan tokoh yang akan dipakai
B. Mengambil tema dari kehidupan sehari-hari
D. Menulis tanpa mempunyai tema yang jelas
E. Merancang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi

.                                   Aku
Karya Khairil Anwar

Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
…….
Kalimat (diksi) yang tepat untuk melanjutkan kutipan puisi tersebut adalah….
A.    Biar peluru menembus kulitku     D. Aku ini binatang jalang
B.    Aku tetap meradang menerjang  E. Dari kumpulan terbuang
C.    Luka dan bisa kubawa berlari

Angin meniup jubah kami
Bagai menghembus kain mati
Demikian sukma menerima alam
Bercinta, meratap, merindu dendam

. Rima puisi tersebut adalah…..
  1. Rima rata                      C. Rima berpeluk                       E. Rima kembar
  2. Rima tegak                   D. Rima datar
.                       Angin semilir menerpa ariku,
dingin menyentuh kalbu,
pilu sendu tak menentu
citraan puisi tersebut adalah….
A.    Penglihatan                  C. Pendengaran                        E. Perabaan
B.    Perasaan                       D. Pemikiran

Sungai bersinar menyilaukan mata,
Menyembulkan buih wana pelangi
. Citraan puisi tersebut adalah….
  1. Penglihatan                   C. Pendengaran                       E. Perabaan
  2. Perasaan                      D. Pemikiran

. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mendeklamasikan sebuah puisi adalah sebagai berikut....
  1. Lafal                             C. Kostum                               E. Gerak
  2. Intonasi                         D. Penghayatan

. Pesan moral dalam sebuah novel dapat Anda temukan pada ....
  1. Penulisan tokoh
  2. Penceritaan para tokoh
  3. Dialog dan cara penyelesaian masalah yang dialami para tokoh
  4. Latar yang mendukung
  5. Latar belakang penulisan novel

. Hal-hal yang harus diperhatikan untuk menceritakan kembali sebuah prosa naratif secara baik adalah ....
  1. Yang penting berani berucap di depan umum
  2. Bercerita harus lucu
  3. Bercerita harus urut dan isi cerita harus lengkap
  4. Semua peristiwa diucapkan secara keras, tidak perlu bergaya lemah, sedang, atau benar
  5. Cerita boleh ditambah asalkan menyenangkan pendengar

Bacalah puisi berikut !
Karangan Bunga
Tiga anak kecil
Dalam langkah malu-malu
Datang ke Salemba
Sore itu

Ini dari kami bertiga
Pita hitam pada karangan bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi kakak yang ditembak mati
Siang tadi
Taufik Ismail
. Maksud puisi tersebut adalah .....
A.    Menyatakan pengkhianantan mahasiswa
B.    Berduka cita atas tewasnya mahasiswa
C.    Mengungkapkan rindu dendam
D.    Menunjukkan perjuangan mahasiswa
E.    Menggambarkan demonstrasi mahasiswa

.  Kata “pita hitam” dalam puisi tersebut melambangkan .....
  1. Kekecewaan
  2. Kemuraman
  3. Kesedihan
  4. Kedukaan
  5. Kesepian

Malam Lebaran
Bulan di atas kuburan
                                                                                                 Karya: Sitor Situmorang
.  Baris pertama puisi tersebut merupakan judul dan baris ke dua merupakan isinya. Puisi tersebut antara lain bisa diartikan ....
  1. Manusia sangat dekat dengan bulan dan kuburan
  2. Manusia menginginkan sesuatu yang menyenangkan. Akan tetapi, pada kenyataannya suka dan dukan merupakan hal yang sangat bertentangan dan merupakan bagian dari hidup manusia
  3. Apabila manusia menginginkan hal yang menyenangkan, ia harus menyadari adanya kesusahan
  4. Bulan merupakan lambang kegembiraan yang selalu menguasai kesedihan yang dilambangkan kuburan sebab kuburan tidak mungkin berada di atas bulan
  5. Orang yang menginginkan kebahagiaan akan dikabulkan apabila mau meminta kepada yang kuasa di atas kuburan
Bacalah puisi berikut !
Cemara menderai sampai jauh
Terasa hari jadi akan malam
Ada beberapa dahan di tingkap merapuh
Dipukul angin yang terpendam

. Dengan memperhatikan sajak/persamaan bunyinya, isi, maupun penggunaan kata – katanya, puisi di atas dapat dimasukkan ke dalam ....
A.    Syair
B.    Puisi lama
C.    Pantun
D.    Puisi baru
E.    Jawaban a, b, c, dan d tidak ada yang benar

Bacalah penggalan drama berikut! Untuk soal no. 32 dan 33
Siti Jenar     : Dan kini sultan jadi Kebo Kenongo.
Sultan          : Apa?
Siti Jenar     : Bagi gelisahnya. Begini. Dalam mencari dirinya Kebo Kenongo menggenggam kebodohan dan kegelisahan di tangannya, kekuasaan kerdil di punggungnya. Sultan sebagai penguasa tunggal kegelisahan di negeri ini merasa diububi. Bentrok.
Sultan          : Kegelisahan besar di tangan Kebo Kenongo rontok, karena kegelisahan ditentukan oleh kekuasaan, makin menjulang kekuasaan, makin kecil kegelisahan menyelimuti dirinya.
Siti Jenar     : Tapi kekuasaan ada batasnya, maka kegelisahan akan selalu ada pada dirinya, walau sebesar lugut piñata pintu. Yang tidak gelisah adalah Yang Mahakuasa. Pahit. Sungguh pahit manusia.
Sumber: Drama Syeh Siti Jenar
. Berdasarkan penggalan di atas, tokoh Siti Jenar berwatak ….
A.    Sombong                                  C. Suka membantah                  E. Baik hati
B.    Berpendirian                              D. Penurut

. Latar tempat yang tepat saat terjadinya dialog di atas adalah ….
A.    Salah satu ruangan di kerajaan
B.    Di hutan sekitar kerajaan
C.    Di pasar rakyat
D.    Di pendopo rumah syeh siti jenar
E.    Rumah di pedesaan

.           Tarno masuk ruang kelas. Langkahnya tegap cermin ketegasan. Memang, menurutnya harus demikian seorang guru bertingkah laku di depan kelas. Setelan wajah kendor tanpa beban. Sorot matanya tajam tapi tak menakutkan. Gaya bicaranya lambat tapi lancar dan jelas. Langkah kakinya aktif menjelajah lorong meja-meja seluruh kelas. Mata anak didiknya, diberi jatah tatapan yang adil dan merata. Sesekali memberikan kesempatan siswa tertawa lepas.
Penggalan cerpen di atas menggunakan sudut pandang ….
A.    Orang pertama
B.    Orang kedua
C.    Orang ketiga di luar cerita
D.    Orang ketiga jamak
E.    Orang ketiga di dalam cerita

. Unsur intrinsik yang ditonjolkan pada penggalan cerpen nomor 3 adalah ….
A.    Amanat
B.    Alur cerita
C.    Latar / setting
D.    Tema
E.    Perwatakan dan penokohan

.           Maka oleh Seri Maharaja Lela diambilnya Siti Sara itu ke dalam rumahnya dengan dikerasinya, hendak dipinangnya, karena Seri Maharaja Lela itu penghulu rantau hulu. Maka tiada juga Siti itu rela bersuamikan Seri Maharaja Lela itu. Maka yang disukainya akan Abdullah itu, sangatlah ia hendak meminang Siti Sara itu.
Penggalan hikayat di atas bila diceritakan kembali menggunakan bahasa masa kini menjadi ….
  1. Seri Maharaja Lela ingin mengambil Siti Sara menjadi putri angkatnya. Untuk itu ia menculik Siti Sara.
  2. Seri Maharaja Lela dan Siti Sara saling mencintai. Untuk itu, mereka rela meninggalkan rumah.
  3. Seri Maharaja Lela ingin menikah dengan Siti Sara. Namun, Siti Sara tidak mencintainya. Siti mencintai Abdullah dan ingin menikah dengan Abdullah. Akhirnya Seri Maharaja nekat menculik Siti Sara untuk dijadikannya istri.
  4. Abdullah hendak meminang Siti Sara. Namun, ia dicegah oleh Seri Maharaja Lela. Abdullah tidak menyerah begitu saja. Dengan berbagai cara, ia bertekad untuk mewujudkan keinginannya tersebut.
  5. Siti Sara anak yang cantik dan baik. Karena itu, Seri Maharaja Lela ingin menikahkan putra tunggalnya dengan Siti Sara. Seri Maharaja mewujudkan keinginannya dengan cara licik. Ia berani menculik Siti Sara.

. Tema cerita pada penggalan hikayat di atas adalah ….
  1. Persahabatan
  2. Percintaan
  3. Kerja paksa
  4. Kawin paksa
  5. Permusuhan

.    Kembali kukenang lagu masa kanak-kanakku yang selalu kami nyanyikan manakala kami berkumpul atau membantu ibu-ibu kami mengumpulkan klaras : pring reketeg gunung gamping jebol …. Yang jujur saja tak kuketahui maknanya, selengkapnya pun aku sudah tak ingat lagi. Tetapi semua peristiwa yang terjadi di desaku, mendekam, membatu dalam sudut kenanganku.
Nilai yang terkandung dalam penggalan cerpen di atas adalah ….
  1. Nilai moral
  2. Nilai religi
  3. Nilai etika
  4. Nilai estetika
  5. Nilai sosial

Bacalah puisi di bawah ini untuk soal no.39 dan 40!

Sesaat

Keindahan tidak membuka
sekaligus, hanya bagi hati yang
penyabar rahasia dibagikan
Sedikit demi sedikit, Sehari demi sehari
Kelopak demi kelopak terkuak
Sempurna sebagai bunga
mekar di ujung kata. Memijar
Biar hanyalah sesaat terasa
Begitu sarat. Meluap tak termuat
dalam beribu ayat
Karya Ook Nugroho Sumber: Kompas, 10 Februari 2008
. Objek benda utama dalam puisi di atas adalah ….
  1. Keindahan
  2. Hati
  3. Bunga
  4. Kata
  5. Ayat

. Amanat puisi tersebut adalah ….
  1. Pandailah menjaga rahasia
  2. Jadilah seorang penyabar
  3. Kesuksesan yang tertunda
  4. Jangan sia-siakan hidup yang sesaat
  5. Tingkatkan kemampuan merangkai kata

. Amati puisi berikut!.
DIRIMU
Menatap matanya yang begitu indah…..
Membuat diriku tak jemu melihatnya…..
Mendengar suaranya yang begitu syahdu…..
Membuat diriku ingin selalu mendengar suaranya di setiap waktu……
Di dekatnya aku merasakan ketenangan ……
Bersamanya aku merasakan kebahagian…..
Sungguh sempurna dirimu dimataku…..
Karena darimu ku dapatkan kebahagiaan….
Yang tak ada akhirnya…….
karya:Upit.indrayani
Puisi di atas menggunakan majas…..
A. Hiperbola                                   C. Sinekdok                              E. Personifikasi
B. Metapora                                   D. Ironi

. Makna “Meluap tak termuat dalam beribu ayat” pada puisi di atas adalah ....
  1. Banyak hal di dunia ini yang harus dilaksanakan
  2. Tidak ada tempat bagimu
  3. Perasaan seseorang yang meluap-luap
  4. Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata
  5. Tidak ada yang bisa merasakan perasaaanku

.           . . . . .
Aku harus biasa pada dingin malam. Terkadang harus menungguinya sampai penuh menggenang. Tak jarang sampai jauh malam menunggu orang lain pulang dan jika sudah sepi kututuplah lubang air ke sawah lain. Air mengalir ke sawahku semua.
 . . . .
Penggalan cerpen tersebut menggambarkan unsur intrinsik . . . .
A. Tema                             C. Perwatakan
B. Amanat                          D. Setting atau latar                               E. Alur

.           Tersebutlah perkataan saudara Baginda yang ketiga, yaitu seorang lakilaki juga dan menjadi raja di dalam negeri Gagelang. Negeri Baginda itu teramat makmur dan aman serta sentosa dan banyaklah anak dahang biaperi singgah ke situ akan berkedai atau berjual beli dan banyaklah orang-orang kaya-raya diam di situ, istananya amat besar dan indahindah perabotannya serta segala perkakas dan perhiasannya pun amat elok dan gilang-gemilang sekaliannya.

Raja di negeri Gagelang digambarkan sebagai penguasa yang bermoral ....
A. Suka berdagang
B. Senang bermewah-mewah
C. Suka memperkaya diri
D. Sangat memperhatikan wilayah dan rakyat
E. Sangat akrab dengan orang-orang kaya

. Unsur-unsur intrinsik sebuah drama meliputi berikut ini, kecuali ....
A. Tema                             C. Dialog                                 E. Konflik
B. Penokohan                    D. Penonton

. Sebuah drama merupakan salah satu karya sastra yang cara pengungkapannya dengan ....
A. Dipentaskan                  C. Disiarkan
B. Disajikan                       D. Dibacakan                            E. Dilagukan

. Langkah cerita yang merupakan susunan konflik-konflik yang di dalamnya mengandung suspense-suspense tertentu untuk mengikat emosi pembaca/ penonton disebut ....
A. Seting                           C. Amanat
B. Alur                               D. Gaya kepengarangan            E. Point of view

. Karya sastra yang menceritakan perihal kehidupan dari awal hingga akhir hidup manusia disebut ....
A. Puisi                              C. Roman                                 E. Pantun
B. Novel                            D. Drama

.  Bacalah penggalan drama berikut!
Abi            : (Tidak menoleh benar) Malam Lebaran Narto, dengarlah tabuh itu bersaut-sautan. Pada malam Lebaran seperti ini, dia pergi, pergi dengan tidak meninggalkan kata.
Budi          : (Agak kesal) Ayah ....?
Ibu            : Keesokan harinya, hari Lebaran, sesudah sembahyang aku memaafkan dosanya.
Budi          : Kenapa ibu ingat juga waktu yang lampau, mengingat kepada orang yang tak pernah lagi mengingat kita?
Ibu            : (Memandang Gunarto) Aku merasa ia massih ingat kita Gunarto.

Yang tergambar dalam penggalan drama diatas adalah .....
A. Sosial                            C. Batin                                    E. Fisik
B. Budaya                          D. Alam

.    Waktu bangun pagi-pagi, Noerdin merasa badannya kurang enak. Sehari itu, ia tidak bekerja dan panasnya agak tinggi. Malamnya makin bertambah juga panasnya, dan ia pun sudah igau-igauan. Lain tidak, yang disebut ialah Rukmini juga.
Besoknya, demamnya agak turun sedikit, tetapi bukan main rindunya hendak bertemu Rukmini. Dengan tidak malu lagi, disuruhnya jemput Rukmini hari itu juga dengan autonya.
(Darah muda , Andinegoro)
Sudut pandang pengarang yang digunakan dalam kutipan di atas adalah ...
A. Orang pertama sebagai tokoh utama
B. Orang pertama tokoh sampingan
C. Orang ketiga tokoh utama
D. Orang kedua orang pertama
E. Orang pertama dan orang ketiga.

. Cermatilah penggalan berikut!
“Hei, kau Rasus?”
“Aku mengikutimu.”
“Aku disuruh Nyai Kertareja menaruh sesaji itu, bukankah malam nanti .....”
“Cukup! Aku sudah tau malam nanti kau harus menempuh buka kelambu, ” aku memotong cepat. Habis berkata demikian, aku melangkah pergi. Tapi, Srintil menarik bajuku.
“Rasus hendak kemana, kau”
“Pulang.”
“Jangan dulu. Jangan merajuk seperti itu. Kita bisa duduk-duduk sebentar di sini.”
(Ronggeng Dukuh Paruk, Ahmad Tohari)
Nilai budaya yang terkandung dalam penggalan cerita tersebut adalah ....
A. Suka memotong perkataan orang
B. Sesaji dan acara buka kelambu
C. Duduk berduaan pria dan wanita
D. Mengikuti orang secara diam-diam
E. Mudah merajuk dan acara sesajen